Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata DAM Trinsing Berdasarkan Kompenen 6A

Penulis

  • Jonathan Manihuruk Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan
  • Rizky Arif Nugroho Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan
  • Arief Hidayat Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan
  • Maryo Inri Pratama Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

DOI:

https://doi.org/10.35718/compact.v3i1.1169

Kata Kunci:

6A (Attraction, Amenities, Ancillary, Accommodation, Accesibilities and Activities), Pariwisata, SOAR, Strategi

Abstrak

Pariwisata merupakan salah satu sektor berkelanjutan di Kabupaten Barito Utara yang keberadaannya penting
bagi keberlangsungan daerah. Salah satu wisata andalan yang ada yaitu Dam Trinsing yang terletak di Desa
Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan. Namun, perlu adanya pengembangan yang sistematis dan objektif agar wisata
Dam Trinsing dapat terus berjalan secara berkelanjutan. Pengembangan wisata Dam Trinsing didukung oleh
kebijakan pemerintah setempat seperti RTRW Kabupaten Barito Utara Tahun 2019 - 2039 serta RIPPDA
Kabupaten Barito Utara Tahun 2019 - 2025. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan pengembangan
berdasarkan komponen pariwisata 6A yaitu Attraction, Amenities, Ancillary, Accommodation, Accesibilities dan
Activities. Pengembangan diawali dengan mengumpulkan data – data berupa gambaran umum pariwisata serta
kondisi eksisting yang dikumpulkan dari dokumen pemerintah, wawancara serta observasi. Data – data tersebut
digunakan sebagai bahan analisis dan evaluasi kondisi pariwisata Dam Trinsing. Setelah itu dilakukan perumusan
strategi pengembangan pariwisata Dam Trinsing dengan metode SOAR (Strength, Opportunities, Aspirations dan
Results). Kemudian diperoleh strategi pengembangan yaitu mempertahankan dan mengembangkan variabel
pariwisata yang sudah baik atau ideal sebagai dasar untuk mengembangkan variabel lain seperti kolaborasi dan
kerjasama antara masyarakat dan budayanya dengan tempat wisata, peningkatan sistem kebersihan, perbaikan
titik jalan yang rusak, pembenahan fasilitas, perbaikan sistem pelayanan dan penambahan prasarana akomodasi.

Referensi

Arida, I. N. S., & Sunarta, N. (2017). Pariwisata Berkelanjutan. Pariwisata Berkelanjutan.

Azman, H. A., & Elsandra, Y. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Berulang Wisatawan Milenial

Ke Bukittinggi. Amar (Andalas Management Review), 4(1), 1-17.

Chaerunissa, S. F., & Yuniningsih, T. (2020). Analisis Komponen Pengembangan Pariwisata Desa Wisata Wonolopo Kota

Semarang. Journal Of Public Policy And Management Review, 9(4), 159-175.

Fajrin, N. Z., & Nawangsari, E. R. (2023). Pendekatan SOAR Dalam Strategi Pengembangan Wisata. Societas: Jurnal Ilmu

Administrasi Dan Sosial, 12(1), 1-12.

Febrianingrum, S. R., Miladan, N., & Mukaromah, H. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata Pantai

Di Kabupaten Purworejo. Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, Dan Permukiman, 1(2), 130-142.

Hairudinor, H. Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2020-2025.

Kartika, D. G., & Rahmanita, M. (2017). Analisis Komponen Produk Wisata Di Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah

Pariwisata, 22(3), 122-131.

Mb, A. (2021). Identifikasi Komponen Daya Tarik Pariwisata Pantai Motong Desa Permai Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten

Kepulauan Meranti (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Riau).

Nasional, B. S. (2014). Sni 8013: 2014 Tentang Pengelolaan Pariwisata Alam. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

Nurfitri, R. (2022). Analisis Tingkat Potensi Pariwisata Berdasarkan Komponen Pendukung Pariwisata Menurut Presepsi

Masyarakat Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong (Doctoral Dissertation, Universitas_Muhammadiyah_Mataram).

Pariwisata, K. (2016). Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pedoman Destinasi

Pariwisata Berkelanjutan. Peraturan Menteri Pariwisata. Www. Jdih. Kemenparekraf. Go. Id.

Pariwisata, K., & Kreatif, E. (2011). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010–2025. Jakarta: Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif.

Ramdhani, F. R., Srisusilawati, P., & Ibrahim, M. A. (2020). Strategi Pengembangan Pariwisata Syariah Di Kota Bandung Dengan

Menggunakan Pendekatan Analisis Soar. Prosiding Hukum Ekonomi Syariah, 6(2), 226-230.

Salasa, M. Y. F. (2018). Analisis Pengaruh Attraction, Accessibility, Amenities, Dan Ancillary Terhadap Kepuasan Wisatawan

Pantai Tiga Warna Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb, 7(1).

Saputra, H. J. (2022). Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif Pada Kawasan Desa Wisata Pulau

Derawan. E-Jurnal Kewirausahaan, 5(1), 1-8.

Shahab, M., Sulistyo, D., & Siswanto, M. F. (2022). Evaluasi Sarana Dan Prasarana Pariwisata Pantai Selatan Di Daerah Istimewa

Yogyakarta (Studi Kasus: Pantai Parangtritis, Baron, Dan Pulangsawal Atau Indrayanti). Juitech: Jurnal Ilmiah Fakultas

Teknik Universitas Quality, 6(2), 1-12.

Sunarty, S., Lautt, B. S., & Erang, D. (2023, September). Sustainable Nature Tourism Object Selection In North Barito Regency:Formulating Criteria And Determining Priorities. In Iop Conference Series: Earth And Environmental Science (Vol. 1248,

No. 1, P. 012029). Iop Publishing.

Suryadi, S. (2021). Penerapan Analisis SOAR Dalam Strategi Pengembangan Bisnis Clothing Line Parasite Cloth. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Feb, 9(2).

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-24

Cara Mengutip

Manihuruk, J., Nugroho, R. A., Hidayat, A., & Pratama, M. I. (2024). Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata DAM Trinsing Berdasarkan Kompenen 6A. COMPACT: Spatial Development Journal, 3(1). https://doi.org/10.35718/compact.v3i1.1169

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 > >>