COMPACT: Spatial Development Journal https://journal.itk.ac.id/index.php/compact <p><strong><em>Compact: Spatial Development Journal</em> </strong>adalah jurnal nasional <em>free open access</em> mengakomodir para peneliti di lingkungan akademik (perguruan tinggi) dan organisasi-organisasi peneliti serta para praktisi dalam lingkup pengembangan dan perencanaan spasial wilayah dan kota, meliputi:</p> <p><strong>1. Analisis</strong><strong> tata </strong><strong>ruang</strong><strong> wilayah dan </strong><strong>kota</strong><strong>, </strong></p> <p><strong>2. Pengembangan</strong> <strong>infrastruktur</strong> <strong>kota</strong><strong> dan wilayah, </strong></p> <p><strong>3. Transportasi</strong><strong> dan tata </strong><strong>guna</strong> <strong>lahan</strong><strong>, </strong></p> <p><strong><em>4. Geo-information </em></strong><strong>untuk</strong> <strong>perencanaan</strong><strong> wilayah dan </strong><strong>kota</strong> </p> <p><strong>5. Serta</strong> <strong>analisis</strong><strong> lain yang </strong><strong>terkait</strong> <strong>spasial</strong> <strong>pengembangan</strong><strong> wilayah dan </strong><strong>kota</strong><strong>.</strong></p> <p>Jurnal ini terbit sebanyak <strong>3 (</strong><strong>tiga</strong><strong>) kali </strong><strong>dalam</strong> <strong>setahun</strong>, yaitu pada bulan <strong>April, </strong><strong>Agustus</strong><strong> dan Desember.</strong> Sekali terbitan minimal 5 Artikel, dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau Inggris. Tidak menutup kemungkinan terkait special issue untuk seminar atau konferensi dan lainnya yang berkerjasama dengan <em>Compact</em>.</p> <p><em><strong>Compact Journal</strong> </em>telah memiliki nomor ISSN elektronik <strong>2961-8797</strong> dan ISSN cetak <strong>2963-1122 </strong></p> Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan id-ID COMPACT: Spatial Development Journal 2963-1122 Pola Sebaran Permukiman Terdampak Lumpur Lapindo Sidoarjo https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/842 <p>Bencana lumpur lapindo merupakan peristiwa semburan lumpur panas yang terjadi sejak 29 Mei 2006, yang mana bencana tersebut menimbulkan berbagai permasalahan seperti tergenangnya kawasan permukiman penduduk, pertanian, perubahan pola permukiman penduduk, keterbatasan penyediaan perumahan, dan migrasi. Dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pola sebaran permukiman penduduk terdampak lumpur lapindo dengan mengambil wilayah kajian pada 16 desa/kelurahan terdampak lumpur lapindo diantaranya Desa Besuki, Desa Gempolsari, Desa Glagaharum, Desa Kalisampurno, Desa Kalitengah, Desa Keboguyang, Desa Kedungbendo, Desa Kedungcangkring, Kelurahan Gedang, Kelurahan Jatirejo, Kelurahan Mindi, Kelurahan Porong, Kelurahan Siring, Desa Ketapang, Desa Pejarakan, dan Desa Renokenonggo. Dengan mengetahui pola permukiman diharapkan mampu membantu dalam proses pemerataan pembangunan kawasan permukiman oleh pemangku kepentingan.dengan hasil analisis pola sebaran Meteode penelitian yang digunakan yakni metode kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis Nearest Neighbour Analysis menggunakan software ArcMap 10.4. yang selanjutnya hasil ahir penelitian ini akan diketahui pola sebaran permukiman penduduk terdampak lumpur lapindo. Hasil penelitian ini menunjukan pola permukiman terdampak lumpur lapindo terdiri atas 2 (dua) pola permukiman yakni mengelompok dan acak dengan nilai indeks NNR yang bervariasi. Pola Permukiman didominasi oleh pola permukiman mengelompok (Clustered) yakni terdapat pada Desa Besuki, Desa Gempolsari, Desa Glagaharum, Desa Keboguyang, Desa Kedungcangkring, Kelurahan Gedang, Kelurahan Mindi, Kelurahan Porong, Ketapang dengan nilai NNR tertinggi pada pola permukiman mengelompok yakni pada Kelurahan Gedang sebesar 0,68 dan nilai NNR terendah terdapat pada Desa Besuki sebesar 0,25 sedangkan untuk pola permukiman acak (random) terdapat pada Desa Kalitengah dengan nilai NNR 0,87 dan Desa Keboguyang dengan nilai NNR 0,80.</p> Moch Shofwan Rahmatullah Agustina Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.842 Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pada Kawasan Terdampak Lumpur Sidoarjo https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/843 <p>Semburan Lumpur Sidoarjo yang terjadi sejak tahun 2006 merupakan sebuah kejadian alam yang mengarah pada fenomena geotermal. Semburan Lumpur Sidoarjo memunculkan potensi deformasi berupa bencana geologi lain di daerah sekitarnya, di antaranya adalah gejala penurunan tanah, kenaikan tanah dan pergeseran tanah. Salah satunya menyebabkan penurunan daya dukung lingkungan karena munculnya deformasi yang merusak tatanan ekosistem, terutama lahan sawah, di sekitar lokasi semburan. Hal tersebut menyebabkan penurunan nilai lahan serta perubahan mata pencaharian masyarakat sekitar. Sehingga, pemerintah perlu melakukan usaha penanganan dalam aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi yang bertujuan untuk merubah kondisi eksisting lingkungan yang sangat terbatas menuju keseimbangan baru. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi optimalisasi pemanfaatan lahan pada radius terdampak Lumpur Sidoarjo yang berfokus pada kawasan terdampak Lumpur Sidoarjo. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara primer melalui wawancara terhadap pemangku kepentingan serta pengumpulan data sekunder dari sejumlah instansi terkait dan studi literatur. Metode analisis yang digunakan terdiri atas analisis spasial berupa pertampalan terhadap aspek fisik, aspek legal dan aspek finansial/ekonomi kawasan. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh tipologi lahan dengan kerentanan tinggi, sedang dan rendah serta lindung. Arahan perencanaan dan pemanfaatan pada lahan dengan tipologi kerentanan tinggi dapat dikembangkan menjadi lahan terbangun, lahan dengan tipologi sedang dapat dikembangkan menjadi lahan terbangun secara terbatas dan lahan dengan tipologi kerentanan rendah tetap dipertahankan sebagai lahan sawah, serta pada kawasan lindung untuk tidak dialihfungsikan. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah Kabupaten Sidoarjo saat penyusunan rencana tata ruang, sehingga dalam hal implementasi rencana dan pemanfaatan ruangnya agar dapat mempertimbangkan kondisi dan tetap mempertahankan ekosistem yang ada.</p> Muhammad Fakhri Syukri Dzaki Naufal Hakim Yahdi Isnu Miftahuddin Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.843 Strategi Pengembangan Kampung Atas Air Berbasis Ekowisata di Kelurahan Margasari, Kota Balikpapan https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/844 <p>Ekowisata merupakan salah satu upaya dalam pengembangan kawasan melalui sektor pariwisata, selain menekankan fungsi sumber daya wisata alami yang berwawasan lingkungan, ekowisata juga berkontribusi terhadap konservasi lingkungan dan masyarakat sebagai pengendali utama pengembangannya. Kampung Atas Air Margasari merupakan kampung yang memiliki beragam potensi sumber daya pesisir, hal tersebut menjadi pendukung sehingga ditetapkannya kampung tersebut menjadi kawasan pariwisata. Akan tetapi, Kampung Atas Air Margasari masih memiliki beberapa permasalahan seperti kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dan juga minimnya keterlibatan masyarakat dalam pengembangan lokasi wisata. Oleh karena itu, perlu dilakukannya suatu kajian untuk menganalisis potensi dan permasalahan pengembangan ekowisata di Kampung Atas Air Margasari. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan&nbsp; dengan menganalisis komponen kepariwisataan berkaitan dengan kondisi eksisting yang ada seperti Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan. Setelah itu, akan dilakukan penyusunan strategi pengembangan kawasan ekowisata yang ada dengan memfokuskan pada dua sasaran, yang pertama mengevaluasi kesesuaian tinjauan teori ekowisata dengan kondisi eksisting ekowisata perumahan atas air margasari, dan kedua merumuskan strategi pengembangan ekowisata perumahan atas air margasari dengan melakukan analisis SWOT dan analisis deskriptif.</p> Asri Prasaningtyas Rifky Safwan R Renisah Nur M. Umar Ibrahim Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.844 Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kawasan Peri Urban Kecamatan Wringinanom https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/846 <p>Kecamatan Wringinanom memiliki 16 desa yang tersebar menjadi 3 klasifikasi wilayah peri urban berdasarkan hasil dari pra-survey. Desa dengan klasifikasi peri urban primer ada 6 yaitu Desa Pasinan Lemahputih, Desa Sumengko, Desa Lebaniwaras, Desa Wringinanom, Desa Sumberame, dan Desa Kedunganyar. Desa dengan klasifikasi peri urban sekunder ada 7 yaitu Desa Watestanjung, Desa Pedagangan, Desa Lebanisuko, Desa Sembung, Desa Sooko, Desa Sumberwaru, dan Desa Kepuhklagen. Desa dengan klasifikasi rural peri urban ada 3 yaitu Desa Mondoluku, Desa Sumbergede, dan Desa Kesambenkulon. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berpengaruh terhadapt kawasan peri urban Kecamatan Wringinanom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis faktor. Metode pengumpulan data berupa kuesioner dan survey. Variabel penelitian berupa aspek fisik, sosial dan ekonomi. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kawasan peri urban adalah faktor sosial berupa kepadatan penduduk dengan nilai <em>component </em>sebesar 0,896 serta faktor fisik berupa ketersediaan sarana kesehatan dengan nilai <em>component </em>sebesar 0,954.</p> Wahidatul Eny Hidayah Linda Dwi Rohmadiani Rohmadiani Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.846 Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan Berdasarkan Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Permukiman Kumuh https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/847 <p>Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan menjadi salah satu kelurahan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota 2020 Tentang Surat Keputusan Walikota Balikpapan tahun 2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh. Permukiman Kumuh di Kota Balikpapan memiliki total luasan sebesar 10,39 Ha. Terdapat beberapa faktor penyebab adanya permukiman kumuh, salah satunya pada sarana prasarana yaitu sanitasi tidak sesuai dengan teknis penyediaan pada rumah layak huni. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kesesusaian untuk melihat karakteristik permukiman kumuh, analisis sebab akibat/fishbone analisis untuk menentukan factor penyebab permukiman kumuh dan analisis SWOT untuk merumuskan strategi penanganan permukiman kumuh Kelurahan Klandasan Ilir. Berdasarkan hasil analisis sebab akibat faktor penyebab terjadinya permukiman kumuh berdasarkan kategori sumber daya manusia terbadap 6 penyebab, material 15 penyebab, metode dan proses 4 penyebab, lingkungan 5 penyebab. Strategi penanganan permukiman kumuh berdasarkan faktor penyebab dirumuskan dengan 9 strategi terdiri dari 2 S-O, 4 W-O, 1 S-T, dan 2 WT.</p> Aldania Elin Diyah Syafitri Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.847 Efektivitas Visualisasi 3D dan Augmentend Reality Bagi Optimalisasi Media Informasi dan Promosi Mebel Kayu Jepara di Pasar Online https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/848 <p>Jepara merupakan salah satu sentra industri mebel kayu Indonesia yang telah dikenal hingga mancanegara. Industri mebel kayu Jepara terus berkembang dari waktu ke waktu dan memiliki peranan penting dalam perekonomian daerah. Semakin berkembangnya produk mebel di tanah air, baik yanglokal maupun impor, mengakibatkan industri mebel Jepara dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan global yang tidak mudah. Menurut hasil survey, suatu produk mebel dipilih oleh konsumen berdasarkan pengamatan atas beberapa hal, yaitu kualitas bahan, ukuran, bentuk, warna, dan kesesuaian mebel dengan ruangan calon pembeli. Namun, proses pengamatan tersebut masih terbatas ketika membeli mebel kayu di pasar <em>online</em>, karena mayoritas masih menampilkan produk dalam bentuk 2D saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas visualisasi 3D dan <em>Augmented Reality </em>(AR) untuk optimalisasi media informasi dan promosi produk mebel kayu Jepara di pasar <em>online</em>. Penelitian ini membandingkan evaluasi efektivitas AR dan visual 3D dengan visual 2D, terhadap kepercayaan pelanggan untuk membeli produk mebel serta kepuasan pelanggan terhadap produk yang telah dibeli. Visualisasi 3D dengan QR Code yang dipindai oleh kamera smartphone digunakan untuk melihat produk mebel secara detail dari berbagai sisi, yaitu detail bahan, bentuk, warna, sambungan, dsb. Sedangkan teknologi AR digunakan untuk melihat visual 3D mebel ke dalam ruangan dunia nyata sehingga calon pembeli memperoleh pengalaman simulasi penempatan produk mebel di lokasi yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggan memiliki tingkat kepercayaan 3 kali lebih tinggi untuk membeli produk yang divisualisasikan menggunakan AR dibandingkan produk yang hanya menggunakan visual 2D. Selain itu, AR dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang detail produk mebel yang ditampilkan. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan visual 3D melalui AR mampu mengatasi banyak keterbatasan dalam membeli mebel di pasar <em>online</em>. Penelitian ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi nasional melalui optimalisasi produk daerah yang berdaya saing global. Selain itu, implementasi penelitian ini dapat diadopsi oleh produk daerah lain.</p> Eko Agung Syaputra Syaputra Widya Sartika Olivia Febrianti Ngabito Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.848 Karakteristik Kerentanan Banjir Di Kecamatan Driyorejo https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/850 <p>Beberapa kawasan banjir sebelumnya di daerah Kecamatan Driyorejo pernah teridentifikasi sebagai akibat dari penyempitan ruang pada daerah sempadan sungai yang terjadi diakibatkan dari pembangunan gudang dan ruko dari <em>City Nine</em> dan pembangunan perudi Desa Cangkir. Penyempitan ruang sungai juga terdapat pada kawasan Kali Afvoer sebagai kawasan peruntukan industri bagi Desa Sumput di Kecamatan Driyorejo. Penyempitan ruang pada sungai dan berkurangnya tanah serapan yang berada pada kawasan peruntukan industri di beberapa desa Kecamatan Driyorejo menyebabkan luapan air dari curah hujan yang tinggi tidak dapat terbendung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kerentanan banjir di Kecamatan Driyorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik <em>overlay union</em> yang terdiri dari 4 parameter yakni curah hujan, penggunaan lahan, struktur tanah dan kemiring lereng. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei instansi, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah wilayah Kecamatan Driyorejo masuk dalam kelas kerentanan yang rentan terhadap banjir. Hasil menunjukkan bahwa luasan wilayah dengan kerentanan yang rentan adalah sebesar 2427,60 Ha atau sekitar 47% dari dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Driyorejo. Hasil tersebut berasal dari beberapa indikator yaitu jumlah curah hujan 2020 mm/tahun yang termasuk dalam kategori curah hujan tinggi, bentuk penggunaan lahan sebagai besar merupakan pemukiman, sawah, lahan kosong, maupun semak belukar, jenis struktur tanah adalah alluvial kelabu dan grumusol yang mana termasuk tanah dengan kualitas liat yang cukup tinggi, dan nilai kemiringan lereng di wilayah Kecamatan Driyorejo berada pada kisaran 0-2 % dan 2-15 % yang merupakan tingkat kemiringan yang curam.</p> Moch. Shofwan Lendra Maghandi Prabhaswara Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.850 Analisis Tingkat Perkembangan Destinasi Wisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/851 <p>Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan beragam wisata alam, budaya, buatan, dan desa wisata yang tersebar di setiap kecamatan/kapanewon. Pembatasan fisik akibat pandemi COVID-19 di Kabupaten Bantul saat ini mulai dilonggarkan sehingga kegiatan pariwisata mulai kembali tumbuh. Dampak pandemi COVID-19 telah mengganggu operasionalisasi destinasi wisata di Kabupaten Bantul. Oleh karena itu diperlukan kajian terhadap kelayakan destinasi wisata yang mulai kembali berjalan di Kabupaten Bantul saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi destinasi wisata dan menilai perkembangan destinasi wisata di Kabupaten Bantul berdasarkan kualitasnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif berdasarkan pengambilan data primer dari hasil survey lapangan dan skoring kualitas seluruh titik destinasi wisata di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa destinasi wisata di Kabupaten Bantul terdiri dari wisata yang potensial, berkembang, dan maju. Wisata budaya dan wisata maju merupakan yang paling mendominasi dengan disertainya ketersediaan fasilitas, aksesibilitas yang baik, keberlanjutan keselarasan dengan kebijakan dan masyarakat, serta ketersediaan fasilitas CHSE (<em>Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) </em>atau protokol kesehatan</p> Dyah Widiyastuti Febri Nurul Azmi Satria Yudha Adhitama Karunia Destiana Ahmad Dani Dahlan Zidan Putra Syakbana Itsna Nur’aini Muhammad Syaiful Anwar Novi Ghitha Khairina Ifriana Nurhikmah Luthfi Anindita Hidayah Almasari Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.851 Transformasi Wilayah Peri Urban Kecamatan Balikpapan Timur Berdasarkan Aspek Fisik, Sosial, Dan Ekonomi https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/852 <p>Wilayah peri urban merupakan wilayah yang dinamis dan akan terus mengalami perkembangan dalam aspek fisik, sosial, dan ekonomi seiring dengan perkembangan kota dan wilayah sekitarnya, sehingga dapat menggeser kenampakan kedesaannya ke arah kekotaan. Kota Balikpapan mengalami perkembangan wilayah perkotaan cukup pesat yang diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan lahan. Dalam perkembangan wilayahnya, kecamatan yang teridentifikasi mengalami perkembangan ke arah kekotaan adalah Kecamatan Balikpapan Timur, yang mana merupakan kawasan sub urban dengan karakteristik hubungan desa-kota seperti konsep perkembangan wilayah peri urban. Dampak perkembangan Kota Balikpapan terhadap Kecamatan Balikpapan Timur ditandai adanya transformasi lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk lahan permukiman dan fasilitas umum yang menyebabkan dominasi kepemilikan lahan petani khususnya sawah berkurang dan menyebabkan turunnya nilai ekonomi serta produksi pertanian yang bermuara pada ketergantungan pemenuhan kebutuhan pangan dari wilayah lain menjadi tinggi. Secara sosial ekonomi adanya aging farmer yang menunjukkan adanya peralihan mata pencaharian dan gaya hidup. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tipologi transformasi wilayah peri urban Kecamatan Balikpapan Timur. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka digunakan metode skoring untuk menilai setiap variabel penelitian yang meliputi luas lahan pertanian, luas lahan permukiman, kepadatan bangunan, persentase jalan dengan perkerasan dan non-perkerasan, ketersediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan, laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk, mata pencaharian pertanian dan non-pertanian, serta ketersediaan warung, toko, dan pasar. Hasilnya adalah Kelurahan Manggar mengalami transformasi tipologi dari potential urban menjadi semi urban, Kelurahan Manggar Baru tetap kawasan semi urban, Kelurahan Lamaru mengalami transformasi tipologi dari semi urban menjadi potential urban, sedangkan Kelurahan Teritip tetap kawasan potential urban.</p> Reza Riqullahiansyah Widyatna Winada Ajeng Nugrahaning Dewanti Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.852 Kesesuaian Pengadaan Ruang Terbuka Hijau Taman Kota Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Penduduk di Kota Surabaya https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/853 <p>Taman Kota merupakan salah satu perwujudan dari ruang terbuka kota yang sangat penting sebagai salah satu fasilitas publik yang juga adalah bagian dari ruang terbuka hijau. Selain sebagai ruang terbuka hijau, taman kota memiliki fungsi yang banyak berkaitan dengan fungsi hidrologis, kesehatan, estetika, ekologi, sosial dan rekreasi. Kota Surabaya merupakan kota terbesar di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia. Jumlah penduduk 2.97 juta jiwa yang mendiami wilayah seluas 326.81 km2, membuat kota Surabaya memiliki kepadatan 9.090 jiwa/km2 yang tersebar 31 Kecamatan dan 154 Kelurahan (BPS Kota Surabaya 2021). Jumlah penduduk yang besar dengan kepadatan penduduk dan penggunaan kendaraan bermotor yang tinggi membuat kejenuhan dan pencemaran di Kota Surabaya sangat tinggi. Pertambahan penduduk, pencemaran, dan urbanisasi, serta dinamika kehidupan kotanya juga menimbulkan konsekuensi spasial, yaitu bertambahnya kebutuhan akan ruang terbuka hijau publik. Untuk mencapai kebutuhan akan RTH ini tidak lepas dari pemerintah kota Surabaya yang melakukan usaha pengadaan taman kota.</p> Mohtana Kharisma Kadri Ryan Armanda Gonzales Purba Yustina Fitriani Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.853 Integrasi GIS dan AHP Untuk Penentuan Trase Jalan Pada Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Sulawesi Tengah (Studi Kasus : Ruas Tambu-Kasimbar Provinsi Sulawesi Tengah) https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/849 <p>Sebagai respon terhadap Kawasan Strategis Nasional dan keterisolasian daerah-daerah penghubung di Sulawesi Tengah, maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah mengusulkan pembangunan beberapa trase jalan alternatif yang menghubungkan antara Kabupaten Parigi Moutong dan Donggala. Namun, agar dapat memberikan efek berganda yang besar dan cepat, pemilihan trase yang akan dibangun haruslah terseleksi berdasarkan faktor-faktor serta dari sisi keruangan atau spasial. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) menentukan faktor-faktor yang berpengaruh signifikan dalam pertimbangan pemilihan trase serta mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kepentingan kriteria yang menjadi pertimbangan pemilihan trase jalan, dan 2) menentukan alternatif trase jalan yang efektif dan efisien dalam mendukung Kawasan Strategis Nasional Provinsi Sulawesi Tengah. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan studi literatur. Analisis yang digunakan yaitu, AHP (<em>Analytical Hierarchy Process</em>), analisis skoring dan analisis spasial menggunakan aplikasi Arcgis 10.8. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang paling berpengaruh signifikan dalam pemilihan trase adalah faktor ekonomi dengan tingkat kepentingan sebesar 35 % atau 0.35, sedangkan faktor yang berpengaruh paling rendah adalah faktor sosial dengan tingkat kepentingan sebesar 11 % atau 0.11. Adapun alternatif trase jalan 2 (Tambu-Palapi-Kasimbar Selatan) terpilih sebagai trase jalan yang efektif dan efisien dengan skor tertinggi yaitu 254.</p> Afis Dhiaulhaq Azhari Fadly Ibrahim Aslam Sahlan Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.849 Kerentanan Permukiman Kumuh Kelurahan Krian Terhadap Bencana Kebakaran https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/824 <p>Kecamatan Krian memiliki <em>fire history </em>tertinggi di Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak 21 kali kejadian atau sebesar 17%. Berdasarkan hasil penelitian Tahun 2020, Kelurahan Krian termasuk dalam kategori wilayah deliniasi kumuh berdasarkan pelaksanaan program KOTAKU dengan tingkat kekumuhan kumuh sedang sebanyak 12 RT atau sebanyak 30%, kumuh ringan sebanyak 28 RT atau sebanyak 70%. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk melakukan analisis terhadap tingkat kerentanan permukiman kumuh Kelurahan Krian terhadap bencana kebakaran dan menentukan arahan penanggulangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode skoring, <em>overlay union</em>, serta deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman kumuh Kelurahan Krian sebanyak 12 RT atau sebesar 100% memiliki tingkat kerentanan sedang terhadap bencana kebakaran dengan skor 21 – 28. Arahan penanggulangan dari hasil analisis berupa penyusunan dan pelaksanaan rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi Kelurahan Krian, pembinaan masyarakat dengan membentuk relawan kebaran level RW serta peningkatan kulitas sarana prasarana dasar permukiman.</p> <p> </p> Linda Dwi Rohmadiani Muftiatus Sahliyah Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.824 Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) Sampah: Studi Kasus Kelurahan Pulau Untung Jawa https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/827 <p>Kelurahan Pulau Untung Jawa salah satu kelurahan yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Jumlah sampah terkelola di Kelurahan Pulau Untung Jawa hanya 30%, sedangkan persentase sampah tidak terkelola sebanyak 70%. Kurang optimalnya pengelolaan sampah di Kelurahan Pulau Untung Jawa disebabkan karena terbatasnya fasilitas pengolah sampah serta minimnya kegiatan daur ulang sampah yang hanya terbatas pada pengumpulan sampah platik yang memiliki nilai ekonomi kamudian dijual ke pengepul sampah. Sampah jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi masalah serius bagi kelestarian lingkungan sekitar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan daur ulang sampah adalah dengan adanya fasilitas Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) berbasis Material Recovery Facility (MRF). &nbsp;Tujuan dari penelitian ini adalah melakuan kajian terhadap jumlah timbulan dan komposisi sampah serta menghitung perencanaan luas lahan MRF. Timbulan sampah di Kelurahan Pulau Untung Jawa sebesar 14,1 m<sup>3</sup>/hari dengan densitas sampah 180 kg/m<sup>3</sup>. Komposisi sampah hasil pengukuran yaitu oraganik 54,21%, kertas 1,28%, karet 2,12%, plastik 14,64%, kaca 0,91%, kain 2,41%, logam 0,37%, nappies 2,71%, Styrofoam 2,96%, kayu 10,12%, sampah B3 0,02% dan sampah jenis lainnya 8,24%. Total kebutuhan lahan MFR pada tahun perencanaan seluas 286,3 m<sup>2</sup>. Dengan adanya MRF, &nbsp;jumlah sampah yang dapat didaur ulang pada tahun perencanaan sebanyak 64,96% dari total sampah yang dihasilkan atau setara 1,65 ton/hari dengan residu sampah 0,89 ton/hari.</p> Basransyah Basran Riza Hudayarizka Riza Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.827 Tipologi Karakteristik Visual Wajah Bangunan Kawasan Kota Tua Balikpapan https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/819 <p>Kawasan kota tua Balikpapan yang terletak pada Kawasan Perumahan PT. Pertamina telah ada sejak tahun 1900an dan menjadi cikal bakal (spine) dari struktur Kota Balikpapan. Pada perubahan periode perkembangan kota, beberapa bangunan hunian ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya yang dilindungi, akan tetapi cenderung tidak dilestarikan menjadi ciri khas bangunan lokal. Kelompok bangunan peninggalan periode tersebut menunjukkan fasad dengan komposisi, dimensi, dan ragam hias, yang dapat berpengaruh terhadap karakteristik visual kawasan terutama pada kelompok fungsi yang sama. Karakteristik bangunan melalui tampilan dan wujud fisik cenderung dapat membentuk jalinan massa dan ruang dalam skala waktu (sejarah perkembangan kota) dan skala spasial (watak dan penampilan ruang) dalam lingkup kawasan dan kota. Dalam konteks yang lebih dalam pada studi tipologi, kualitas fisik yang diberikan oleh suatu sistem visual pada suatu kawasan dapat menimbulkan image yang kuat terhadap kawasan secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tipologi karakteristik visual fasad bangunan hunian kawasan kota tua Balikpapan melalui metode analisis visual. Teknik komparasi gaya bangunan melalui ciri khas tipologi elemen pembentuk fasad bangunan dilakukan untuk melihat signifikansi satu atau kombinasi budaya dalam gaya bangunan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perpaduan 3 tipologi karakteristik visual rumah tinggal, yaitu arsitektur Belanda yang ditunjukkan dengan elemen balustrade, arsitektur vernakular yang ditunjukkan dari pemakaian material, dan arsitektur tropis modern yang menggunakan banyak bukaan dan kemiringan atap untuk merespon iklim.</p> Tiara Rukmaya Dewi Nadia Almira Jordan Sherlia Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.819 Revitalisasi Sebagai Upaya Peningkatan Tata Kualitas Lingkungan Di Koridor Jalan Juanda Kota Surakarta https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/834 <p>Salah satu komponen yang diatur dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah tata kualitas lingkungan. Secara umum, tata kualitas lingkungan memiliki tiga indikator yaitu konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kualitas lingkungan setelah adanya revitalisasi pada koridor Jalan Ir Juanda, Kota Surakarta. Urgensi dari penelitian ini merujuk pada kegiatan revitalisasi sebagai suatu upaya untuk menciptakan kawasan dengan ciri khas dan orientasi tertentu, serta lingkungan yang informatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan studi literatur. Analisis dilakukan melalui pemetaan spasial dan menjabarkan kesesuaian kondisi eksisting terhadap teori dan regulasi yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Koridor Pucang Sawit di Jalan Ir Juanda telah berusaha memenuhi keseluruhan komponen tata kualitas lingkungan. Upaya tersebut ditunjukan melalui komponen wajah jalan yang terbentuk sebagai sebuah koridor jalan yang telah dilengkapi oleh jalur pejalan kaki, tata hijau, maupun penampang jalan dan perabot jalan yang ada. Di sisi lain, kualitas lingkungan sebagai koridor perdagangan dan jasa masih memerlukan peningkatan utamanya dalam hal penyediaan fasilitas pendukung dan peningkatan peran stakeholder serta masyarakat dalam pemeliharaan kualitas lingkungan agar tetap terjaga.</p> Bertha Maharani Lintang Suminar Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.834 Strategi Adaptasi Pelaku Usaha Kecil Dan Menengah Sektor Ekonomi Kreatif Dan Pariwisata Di Daerah Istimewa Yogyakarta Selama Pandemi Covid-19 https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/854 <p>Pelaku usaha kecil menengah ekonomi kreatif dan pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setiap pelaku usaha mempunyai strateginya tersendiri untuk menghadapi berbagai pembatasan aktivitas fisik. Penelitian ini dilakukan di wilayah DIY bertujuan untuk (1) mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pelaku usaha ekonomi kreatif dan pariwisata selama pandemi COVID-19, (2) mengidentifikasi strategi yang dilakukan para pelaku usaha untuk tetap bertahan selama masa pandemi COVID-19, dan (3) mengidentifikasi strategi/arahan pemerintah bagi UKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca-pandemi COVID-19. Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion kepada perwakilan asosiasi profesional yang mewadahi pelaku usaha dan para pelaku usaha pada bidang usaha di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di DIY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku usaha ekonomi kreatif dan pariwisata mengalami penurunan penjualan, pemberhentian kegiatan, dan kesulitan anggaran untuk menggaji karyawan. Oleh karena itu pelaku usaha menerapkan beberapa strategi seperti melakukan inovasi produk dan media pemasaran untuk memperluas target pasar, alih mata pencaharian, dan menggunakan tabungan mandiri untuk menggaji karyawan. Strategi pemerintah dalam menghadapi hal ini meliputi penyediaan akses pemodalan, infrastruktur digital, serta upaya promosi aktif.</p> Dyah Widiyastuti Febri Nurul Azmi Satria Yudha Adhitama Karunia Destiana Ahmad Dani Dahlan Zidan Putra Syakbana Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.854 Studi Kelayakan Pengembangan Rumah Sakit Type D Gorontalo Utara Dari Aspek Fisik dan Tata Ruang https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/855 <p>Pengembangan Kabupaten Gorontalo Utara memerlukan pengembangan kawasan RS atau rumah sakit sehingga pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara akan mengembangkan RS Type D pratama di Kecamatan Tolingula yang memerlukan kelayakan kawasan secara fisik untuk pembangunan kawasan serta mendukung pembangunan fisik di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan kawasan tapak rumah sakit dari aspek fisik kawasan rumah sakit dan sekitar kawasan rumah sakit. Dari hasil analisis tata ruang, tapak kawasan, SKL serta pengembangan sekitar kawasan, dapat dipastikan kawasan Rumah Sakit Type D Gorontalo Utara di Tolinggula layak dikembangkan dan dikerjakan.</p> Hijriah Arief Hidayat Rizky Arif Nugroho Umar Mustofa Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.855 Pengaruh Perilaku Masyarakat dalam Penggunaan Ruang Permukiman Terhadap Tingkat Kekumuhan di Kelurahan Baru Ulu https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/856 <p>Kelurahan Baru Ulu merupakan kelurahan yang memiliki luas lahan sebesar 95 Ha dan lahan peruntukkan sebagai kawasan permukiman sebesar 17,73 Ha, dari luas total permukiman terdapat ±18,66% adalah kawasan pemukiman kumuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat bermukim terhadap tingkat kekumuhan dalam penggunaan ruang permukiman. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kekumuhan permukiman pada kondisi lingkungan fisik tidak selalu berbanding lurus dengan bentuk perilaku bermukim masyarakat. Berdasarkan analisis regresi linier berganda, diperoleh dua perilaku yang berpengaruh terhadap status tingkat kekumuhan lingkungan permukiman, yaitu jumlah pekerja dan kedekatan jarak tempat bekerja. Perilaku jumlah pekerja berpengaruh terhadap status tingkat kekumuhan dengan penjelasan bahwa semakin bertambah angka jumlah pekerja dalam satuan persentase, maka akan terjadi peningkatan status tingkat kekumuhannya sebesar 1,014% dalam 1 skor skenario penilaian kekumuhan. Sedangkan perilaku jarak tempat bekerja semakin menjauh jarak tempat bekerja dalam satuan kilometer, maka akan terjadi penurunan status tingkat kekumuhannya sebesar 0,719% dalam 1 skor skenario penilaian kekumuhan.</p> Mega Ulimaz Reza Pratama Ajeng Nugrahaning Dewanti Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-04-28 2023-04-28 2 1 10.35718/compact.v2i1.856