https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/issue/feedCOMPACT: Spatial Development Journal2024-06-24T15:53:17+08:00Dr. Eng. Ir. Arief Hidayat, S.T., M.S.P., M.T., IPMarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idOpen Journal Systems<p><strong><em>Compact: Spatial Development Journal</em> </strong>adalah jurnal nasional <em>free open access</em> mengakomodir para peneliti di lingkungan akademik (perguruan tinggi) dan organisasi-organisasi peneliti serta para praktisi dalam lingkup pengembangan dan perencanaan spasial wilayah dan kota, meliputi:</p> <p><strong>1. Analisis</strong><strong> tata </strong><strong>ruang</strong><strong> wilayah dan </strong><strong>kota</strong><strong>, </strong></p> <p><strong>2. Pengembangan</strong> <strong>infrastruktur</strong> <strong>kota</strong><strong> dan wilayah, </strong></p> <p><strong>3. Transportasi</strong><strong> dan tata </strong><strong>guna</strong> <strong>lahan</strong><strong>, </strong></p> <p><strong><em>4. Geo-information </em></strong><strong>untuk</strong> <strong>perencanaan</strong><strong> wilayah dan </strong><strong>kota</strong> </p> <p><strong>5. Serta</strong> <strong>analisis</strong><strong> lain yang </strong><strong>terkait</strong> <strong>spasial</strong> <strong>pengembangan</strong><strong> wilayah dan </strong><strong>kota</strong><strong>.</strong></p> <p>Jurnal ini terbit sebanyak <strong>3 (</strong><strong>tiga</strong><strong>) kali </strong><strong>dalam</strong> <strong>setahun</strong>, yaitu pada bulan <strong>April, </strong><strong>Agustus</strong><strong> dan Desember.</strong> Sekali terbitan minimal 5 Artikel, dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau Inggris. Tidak menutup kemungkinan terkait special issue untuk seminar atau konferensi dan lainnya yang berkerjasama dengan <em>Compact</em>.</p> <p><em><strong>Compact Journal</strong> </em>telah memiliki nomor ISSN elektronik <strong>2961-8797</strong> dan ISSN cetak <strong>2963-1122 </strong></p>https://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1128Ketersediaan Pelayanan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan Babulu2024-06-10T11:29:04+08:00Tri Felinda Sarilindabk639@gmail.comElin Diyah Syafitrielindiyahs@lecturer.itk.ac.idMaryo Inri Pratamamaryo.inri@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.id<p>Air adalah kebutuhan pokok di pedesaan dan menjadi fokus utama pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Penajam Paser Utara 2005-2025, ditemukan bahwa infrastruktur air bersih dan sanitasi belum optimal, terutama dalam pelayanan PDAM. Untuk mengatasinya, pemerintah meluncurkan Program PAMSIMAS pada 2019 dengan dukungan Kementerian PUPR, menargetkan 10 desa. Meskipun memberi dampak positif pada penyediaan air minum di Babulu, program ini menghadapi hambatan yang mengurangi efektivitasnya, memunculkan pertanyaan tentang pelaksanaannya. Identifikasi ketersediaan air minum dan sanitasi di Babulu penting untuk menilai pencapaian Program PAMSIMAS. Metode pengumpulan data menggunakan survei primer dan sekunder, dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan pelayanan air mencukupi secara umum, tetapi Program PAMSIMAS dimanfaatkan sebagian kecil penduduk. Masalah <em>termasuk </em>kehilangan mesin pompa, kekurangan tandon, keterbatasan pipa, gangguan aliran air saat cuaca buruk, dan kebutuhan air melebihi kapasitas mesin. Mayoritas menggunakan jamban sehat permanen, namun kesadaran akan sanitasi masih rendah terkait pembuangan sampah dan air limbah.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1139Analisis Tingkat Modal Sosial Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata (Studi Kasus: Kampung Warna-Warni Teluk Seribu)2024-06-10T13:36:52+08:00Miftahul Kintiamiftahulkintia@gmail.comElin Diyah Syafitrielindiyahs@lecturer.itk.ac.idAjeng Nugrahaning Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.idRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.id<p>Modal sosial yang dimiliki masyarakat memainkan peran yang sangat signifikan dalam meningkatkan pengembangan pariwisata, masyarakat dengan modal sosial yang tinggi cenderung lebih aktif berpartisipasi untuk mencapai tujuan bersama, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pengembangan pariwisata. Kampung Warna-Warni Teluk Seribu merupakan salah satu wisata yang berkembang karena kesadaran masyarakat sekitar akan potensi wilayah mereka. Sehingga, penelitian ini bertujuan ingin mengetahui kondisi dan tingkat modal sosial masyarakat dalam pengembangan pariwisata yang berada pada Kampung Warna-Warni Teluk Seribu. Metode analisis <em>skoring</em> yang dibantu dengan skala likert digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa modal sosial yang dimiliki masyarakat Kampung Warna-Warni Teluk Seribu termasuk kedalam tingkatan yang tinggi. Tingginya modal sosial yang dimiliki masyarakat akan meningkatkan partisipasi mereka dalam pengembangan pariwisata.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1148Kajian Efektivitas Fungsi Taman Kota Raja Sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Persepsi Pengunjung 2024-06-10T15:03:35+08:00Virna Adha Febriana Sandivirnadha@gmail.comDwinsani Pratiwidwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.idUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idAndi Sahputra Depariandi.sahputa@lecturer.itk.ac.id<p>Taman kota merupakan bagian dari ruang terbuka hijau publik yang efektivitasnya dapat dinilai melalui fungsi-fungsi taman kota. Taman Kota Raja menjadi salah satu taman kota di Kecamatan Tenggarong yang keberadaannya dianggap sebagai fungsi estetis kota padahal taman kota memiliki fungsi lain untuk dapat menjadikannya sebagai ruang terbuka hijau publik yang berhasil. Namun, belum ada penelitian terukur mengenai efektivitas Taman Kota Raja sebagai ruang terbuka publik di Kecamatan Tenggarong yang dapat digunakan untuk melihat kinerja fungsi taman kota. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas Taman Kota Raja di Kecamatan Tenggarong sebagai ruang terbuka hijau publik. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis skoring dengan rating scale pada indikator dan variabel. Hasil analisis skoring menunjukkan keseluruhan fungsi Taman Kota Raja termasuk dalam kategori efektif dengan fungsi sosial-budaya memiliki nilai efektivitas sebesar 2,5; fungsi estetika memiliki nilai efektivitas sebesar 2,51; dan fungsi ekonomi memiliki nilai efektivitas sebesar 2,57. Hal menunjukkan bahwa fungsi ekonomi menjadi fungsi paling efektif dimana aktivitas dan sarana ekonomi dalam taman dinilai sangat baik oleh pengunjung. Berdasarkan kelompok umur, variabel kegiatan ekspresi budaya, desain infrastruktur taman, dan aksesibilitas taman menjadi variabel yang memiliki nilai efektivitas paling baik.</p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: efektivitas, fungsi taman kota, ruang terbuka hijau publik</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1130Pemanfaatan GEE (Google Earth Engine) Untuk Pemantauan Perkembangan Tutupan Lahan Kota Balikpapan Tahun 2013-20232024-06-10T13:09:33+08:00Muhammad Chaidir Fikrimuchaifik@gmail.comUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idRahmat Aris Pratomor.a.pratomo@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.id<p>Google Earth Engine merupakan <em>platform cloud computing</em> yang digunakan untuk melakukan analisis spasial. Salah satu kegunaan dari GEE adalah melakukan analisis perkembangan tutupan lahan. Tutupan lahan yang terus berkembang dapat memunculkan berbagai dampak, Salah satu dampak perkembangan tutupan lahan adalah terjadinya perubahan pada suhu permukaan. Oleh karena itu salah satu cara untuk memastikan suhu terjaga tetap stabil serta menghindari bahaya yang dapat terjadi diakibatkan oleh perkembangan tutupan lahan, dilakukan pemantauan perkembangan tutupan lahan dengan menggunaan Google Earth Engine. Kota Balikpapan menjadi fokus penelitian kali ini. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan survei primer serta analisis yang digunakan adalah kuantitatif. Adapun hasil penelitian yaitu dalam kurun waktu 10 tahun Kota Balikpapan telah mengalami perkembangan tutupan lahan pada setiap jenisnya.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1127Arahan Peningkatan Kenyaman Taman Venus Sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik Kota Sangatta2024-06-10T12:38:45+08:00Marella Hikmatyara Arifin2501marella@gmail.comDwinsani Pratiwi Asthadwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.idUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idAndi Sahputra Depariandi.sahputra@lecturer.itk.ac.id<p>Taman yang nyaman dapat terwujud dengan memperhatikan aspek sirkulasi, aroma, bentuk, keamanan, kebersihan dan keindahan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan arahan peningkatan kenyamanan Taman Venus. Analisis deskriptif komparatif merupakan metode yang digunakan dalam merumuskan arahan peningkatan kenyamanan taman dengan cara membandingkan hasil analisis dengan studi literatur dan kebijakan yang ada. Output yang didapatkan ialah peningkatan kenyamanan pada sirkulasi dengan pelebaran area pejalan kaki dan penataan area parkir kendaraan, variabel aroma dengan penanaman perdu pada area sekitar pembuangan sampah, variabel bentuk dengan kursi dari bahan anti korosi serta penambahan mushola, variabel keamanan dengan penambahan CCTV dan lampu pedestrian, variabel kebersihan dengan pengelolaan pembuangan sampah, variabel keindahan dengan meredesain lampu dan kursi taman dengan ukiran batik serta penanaman perdu pada area yang mengalami kekeringan, pengelolaan kebersihan kolam ikan dan air mancur.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1152Arahan Peningkatan Kualitas Permukiman Dengan Konsep Healthy Settlements2024-06-10T16:09:55+08:00Aidhea Azzahradeaazzahra17@gmail.comMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idDwinsani Pratiwi Asthadwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.id<p>Berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Bupati Berau mengenai penetapan lokasi perumahan serta permukiman kumuh Nomor 30 Tahun 2020 menetapkan lokasi kumuh di 3 (tiga) kawasan, permukiman yang berada pada kawasan sungai Kuyang termasuk dalam permukiman kumuh terluas dengan luas kumuh 13,89 Ha. Berdasarkan SK kumuh terdapat tujuh RT yang bangunannya berada di tepi dan di atas sungai yakni RT 02, 03, 04, 05, 06, 19, dan 22yang harus ditangani karena berdasarkan kondisi eksistingnya masih terdapat aspek permukiman yang tidak memadai. Untuk mencapai permukiman yang aman, tertib, dan sehat, diperlukan permukiman yang berwawasan lingkungan dengan pendekatan konsep <em>Healthy settlements </em>diharapkan dapat menentukan arahan peningkatan kualitas permukiman di Kawasan Sungai Kuyang. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan survey primer, analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan Teknik triangulasi. Adapun hasil temuan dari penelitian ini adalah arahan peningkatan kualitas permukiman pada kawasan permukiman Sungai Kuyang .</p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: <em>healthy settlements</em>, kriteria, lingkungan permukiman</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1164Analisis Pola Persebaran Fasilitas Sosial Di Kabupaten Penajam Paser Utara2024-06-10T23:57:43+08:00Astri Lestariastrilestari124@gmail.comAjeng Nugrahaning Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.idDwinsani Pratiwi Asthadwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.idMaryo Inri Pratamamaryo.inri@lecturer.itk.ac.id<p>Indonesia, sebagai sebuah negara dengan keragaman penduduk yang luas, menghadapi tantangan pertumbuhan populasi yang signifikan. Pertumbuhan populasi yang cepat membutuhkan peningkatan fasilitas sosial untuk mendukung kualitas hidup penduduk. Menurut Bapelibang PPU, pola persebaran fasilitas sosial di kabupaten ini masih belum dapat melayani seluruh masyarakat sehingga masih terdapat masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan fasilitas sosial tersebut. Oleh karena itu, pola persebaran fasilitas sosial yang tidak merata ini dikhawatirkan akan menjadi persoalan serius di masa mendatang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan adanya penelitian mengenai analisis pola persebaran fasilitas sosial guna menjadi bahan pertimbangan untuk pembangunan wilayah di kemudian hari sehingga dapat memaksimalkan fungsi pelayanan kepada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola persebaran fasilitas sosial di Kabupaten Penajam Paser Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode analisis nearest neighbour analysis. Hasil dari analisis ini diperoleh pada kabupaten ini pola persebaran yang terbentuk cenderung membentuk pola mengelompok dan acak.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1157Pengaruh Bangkitan Penggunaan Lahan Terhadap Kinerja Ruas Jalan (Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta KM. 4-5)2024-06-10T19:20:50+08:00Tiara Nissatiaranissa1703@icloud.comArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.idRulliannor Syah Putrarulliannor.syah@lecturer.itk.ac.id<p>Transportasi dan tata guna lahan merupakan 2 aspek yang saling berkaitan Ketidaktepatan aturan antara tata <br>guna lahan dengan sistem transportasi yang tidak sejalan akan memicu berbagai permasalahan transportasi, <br>seperti kemacetan. semakin tinggi tingkat bangkitan penggunaan lahan maka akan semakin tinggi volume lalu <br>lintas suatu jalan. Salah satu koridor jalan yang memiliki intensitas bangkitan pergerakan kendaraan yang <br>cukup tinggi pada Kota Balikpapan yaitu koridor jalan Soekarno-Hatta KM.4-5. Tujuan dari penelitian ini adalah <br>untuk mengkaji apakah bangkitan pergerakan yang ditimbulkan penggunaan lahan yang ada pada kawasan <br>tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja jalan pada Koridor Jalan Soekarno Hatta KM. 4-5, Kota <br>Balikpapan. Metode pengumpulan data menggunakan survei primer untuk mengetahui pengaruh bangkitan <br>penggunaan lahan terhadap kinerja jalan lokasi studi penelitian ini menggunakan metode trip-rate. Hasil <br>temuan yang diperoleh diketahui bahwa sebagian besar penggunaan lahan di sepanjang koridor masuk <br>kedalam klasifikasi kurang berpengaruh terdapat 2 penggunaan lahan yang cukup berpengaruh dan satu <br>penggunaan lahan yang sangat mempengaruhi kinerja jalan kawasan tersebut yaitu penggunaan lahan hotel <br>platinum.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1163Kesesuaian Karakteristik Kawasan Simpul Perpindahan Moda Transportasi Berbasis Transit Oriented Developmet (TOD) di Kawasan Transit Terminal Batu Ampar2024-06-10T21:55:03+08:00Salva Fearnisya08201080@student.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.idAndi Sahputra Depariandi.sahputra@lecturer.itk.ac.id<p>Pertumbuhan penduduk kota Balikpapan dipengaruhi oleh migrasi masuk. Pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan tentunya memberikan dampak besar bagi sistem pergerakan yang ada di Kota Balikpapan. Kota Balikpapan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang mana terlihat dari meningkatnya investasi dan pembangunan infastruktur dari tahun ke tahun sehingga mendorong terjadinya peningkatan perjalanan orang dan barang dengan menggunakan sarana transportasi. Selain itu, adanya perkembangan dan perubahan fungsi tata guna lahan yang mempengaruhi bangkitan, tarikan dan sistem pergerakan serta karaketistik lalu lintas Kota Balikpapan. Berdasarkan hal tersebut,dalam perencanaan sistem transportasi Kota Balikpapan, dibutuhkannya rencana pengembangan transportasi dengan menggunakan Konsep TOD yang mana memiliki fungsi pemanfaatan ruang campuran yang padat dengan intensitas pemanfaatan ruang yang sedang hingga tinggi untuk mengurangi ketidakmerataan persebaran penduduk, mencegah permasalahan transportasi berupa kemacetan, dan menjaga ketersediaan lahan Kota Balikpapan khususnya Terminal Batu Ampar dan untuk mengetahui <strong>Potensi Pengembangan kawasan simpul perpindahan moda transportasi berbasis TOD (Studi Kasus: Terminal Batu Ampar)</strong><strong>.</strong> Tujuan tersebut dicapai dengan memenuhi 3 tahapan. Pertama, analisis karakteristik simpul perpindahan moda kota Balikpapan secara deskriptif. Kedua, analisis persandingan antara karakteristik kondisi eksisting terminal Batu Ampar dengan Standar TOD Permen ATR BPN No. 16 Tahun 2017. Terakhir, analisis hasil dari sasaran satu dan dua untuk mendapatkan skenario pengembangan kawasan simpul perpindahan moda transportasi berbasis TOD pada Kawasan Transit Terminal Batu Ampar.</p> <p>…</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Transportasi, Tata Guna Lahan, Transit Oriented Development</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1154Konsep Pengembangan Destinasi Pariwisata Terpadu Pada Objek Wisata Pulau Kumala, Kabupaten Kutai Kartanegara2024-06-10T17:34:08+08:00Ribka Elizabeth Tambunanelizabethtambunanribka@gmail.comRizky Arif Nugroho arif.rizky@lecturer.itk.ac.idAjeng Nugrahaning Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.idRulliannor Syah Putrarulliannor.syah@lecturer.itk.ac.id<p>Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Akan tetapi, pada saat pandemi Covid-19 melanda, objek wisata ini ditutup sehingga menyebabkan kondisi Pulau Kumala menjadi tidak terawat dan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu konsep pengembangan kawasan wisata terpadu pada destinasi wisata Pulau Kumala. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah survei primer dan analisis yang digunakan adalahmetode skoring untuk mengevaluasi kondisi eksisting objek wisata Pulau Kumala berdasarkan komponen 6A (atraksi, amenitas, aksesibilitas, akomodasi, aktivitas dan <em>ancillary</em>), metode analisis delphi untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi pengembangan pariwisata terpadu, dan analisis deskriptif kualitatif dengan metode triangulasi untuk menghasilkan rumusan konsep pengembangan pariwisata terpadu. Hasil temuan penelitian yaitu berupa rumusan konsep pengembangan pariwisata terpadu pada Objek Wisata Pulau Kumala antara lain, menciptakan sarana informasi terpadu, mengintegrasikan layanan medis darurat dan layanan kesehatan yang mudah diakses, menciptakan area publik yang aman dan nyaman, meningkatkan kualitas fasilitas sanitasi, mengembangkan infrastruktur fasilitas rekreasi, dan membentuk kemitraan publik-swasta.</p> <p> </p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: <em>konsep, pariwisata, pengembangan, terpadu, wisatawan</em></p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1132Pemetaan Kawasan Wilayah Rawan Banjir di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda2024-06-10T13:24:20+08:00Difa Aria NugrahaDifaaria@gmail.comDwinsani Pratiwi Ashta dwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.idAriyaningsih Ariyaningsih ariyaningsih@lecturer.itk.ac.id<p>Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda. Banjir yang terjadi diakibatkan dari penambangan ilegal yang ada di Kelurahan Mugirejo sehingga Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda termasuk pada kelas dominan bencana banjir yang tinggi dengan data luas potensi bahaya banjir 582 Ha dengan 18,34% luas wilayah Kecamatan Sungai Pinang yang berpotensi bahaya banjir. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kawasan rawan banjir yang terjadi pada Kelurahan Mugirejo dengan metode pengumpulan data sekunder yang merupakan data kuantitatif yaitu data SHP fisik dasar Kelurahan Mugirejo yang kemudian dianalisis menggunakan analisis spasial dengan metode <em>overlay </em>dari data-data fisik dasar. Kemudian data tersebut akan dibuat pemetaan kawasan rawan banjir dan dibuat untuk mengetahui dampak terhadap aspek kependudukan, fasilitas umum, infrastruktur jalan dan drainase serta kebencanaan yang ada pada Kelurahan Mugirejo, dimana hasil menunjukan bahwa 1149,71 Ha merupakan kawasan rawan banjir.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1140Strategi Pengembangan Kampung Warna-Warni Teluk Seribu Balikpapan Berdasarkan Sapta Pesona Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan2024-06-10T13:37:35+08:00Irvisya Alifavisyalifa2306@gmail.comRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.idElin Diyah Syafitrielindiyahs@lecturer.itk.ac.idAjeng Nugrahaning Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.id<p>Berdasarkan RTRW dan RPJMD Kota Balikpapan salah satu objek wisata yang menjadi fokus pengembangan pariwisata adalah Kampung Warna-Warni Teluk Seribu Balikpapan. Sapta Pesona merupakan unsur tolak ukur peningkatan kualitas produk pariwisata yang terdiri dari tujuh unsur yaitu, Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan. Penggunaan konsep Sapta Pesona diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada wisatawan dan masyarakat sekitar agar lebih sadar wisata serta mengembangkan daya tarik baru kepada wisatawan Kampung Warna-Warni Teluk Seribu sehingga menjadi pariwisata berkelanjutan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pengembangan Kampung Warna-Warni Teluk Seribu Balikpapan berdasarkan Sapta Pesona dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Dalam mencapai tujuan tersebut maka dirumuskan strategi pengembangan Kampung warna-Warni Teluk Seribu Balikpapan berdasarkan Sapta Pesona dengan analisis komparatif kepada 6 sub variabel yang menjadi prioritas pengembangan, yaitu Penyediaan Informasi Keamanan & Keselamatan, Penyediaan Sistem Keamanan, Ketertiban Peraturan, Pengelolaan Kebersihan, Keindahan Lokasi Wisata, dan Kenangan Atraksi Wisata. Perumusan strategi pengembangan ini dilakukan dengan mengkomparasikan kondisi eksisting dengan <em>Best Practice</em> terkait masing-masing sub variabel.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1141Strategi Pengembangan Fasilitas Pariwisata Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Destinasi Wisata Pantai Labobo2024-06-10T14:01:01+08:00Amin. Baminrian91@gmail.comRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.it.a.idAjeng Nugrahing Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.idDwinsani Pratiwi Asthadwinsani.pratiwi@lecturer.tk.ac.id<p>Pantai Labobo merupakan salah satu objek daya tarik wisata yang perlu dikembangkan karena ketersediaan fasilitas yang ada pada kawasan wisata ini masih kurang memadai dan terdapat beberapa fasilitas belum tersedia serta kurang dikelola dengan baik terutama dari segi fasilitas pokok, fasilitas pelengkap dan fasilitas penunjang pariwisata, hal ini sejalan dengan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang di pantai Labobo. Sehingga dapat dirumuskan tujuan dari penelitian yaitu untuk merumuskan strategi pengembangan fasilitas pariwisata yang akan diterapkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di pantai Labobo. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan observasi lapangan untuk memperoleh data terkait kondisi fasilitas, pengunjung serta lokasi wisata, melakukan penyebaran kuesioner kepada pengunjung untuk mengetahui hasil evaluasi kondisi fasilitas dan untuk menentukan fasilitas prioritas yang akan dikembangkan, melakukan wawancara untuk memperoleh data pengunjung, ketersediaan fasilitas dan kondisi eksisting wisata, serta melakukan survei literatur untuk menghasilkan indikator variabel yang digunakan dalam penelitian. Terdapat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengevaluasi kondisi fasilitas dan menganalisis fasilitas prioritas yang harus dikembangkan. Hasil dari evaluasi dan menganalisis fasilitas ini dirumuskan kedalam strategi SWOT berdasarkan faktor internal dan eksternal sehingga diperoleh 21 strategi pengembangan fasilitas.</p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: fasilitas, pengunjung, strategi dan pengembangan</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1147Analisis Kesesuaian Peruntukan Ruang Kawasan Lindung Kota Balikpapan Terhadap Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Balikpapan2024-06-10T14:39:21+08:00Natassa Febriana Kaunangnatassafkaunang@gmail.comUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idDwinsani Pratiwi Asthadwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.id<p>Sejalan dengan perubahan penggunaan lahan terbangun yang terus bertambah, jumlah ketersediaan lahan tetap dan terbatas dapat menimbulkan tidak sinkronnya kesesuaian peruntukan ruang dengan rencana pemanfataannya seperti yang terjadi pada kawasan lindung Kota Balikpapan dikarenakan tingkat pembangunan yang tinggi dalam menunjang mobilitas IKN serta meningkatnya penduduk dari luar daerah yang merapat ke sekitar IKN. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian peruntukan ruang Kawasan Lindung Kota Balikpapan. Analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis spasial dengam metode <em>superimpose</em>. Diketahui berdasarkan hasil analisis kesesuaian didapatkan keseluruhan luas peruntukan ruang yang tidak sesuai pada 6 kecamatan di Kota Balikpapan yaitu sebesar 5.507,45 Ha dari luas kawasan lindung keseluruhan sebesar 21.699,1 Ha.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1149Analisis Identifikasi Karakteristik Permukiman Rawan Bencana Kebakaran di Kelurahan Baru Ilir2024-06-10T15:53:54+08:00Herica Julianahericajulianaa@gmail.comArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.id<p>Kota Balikpapan sendiri masih menjadi salah satu kota yang sering mengalami bencana kebakaran. Diantara empat kecamatan yang ada di Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat merupakan daerah rawan bencana kebakaran yang perlu mendapat perhatian, khususnya di Kelurahan Baru Ilir, sehingga dalam hal ini analisis identifikasi karakteristik permukiman padat di Kelurahan Baru Ilir sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi atau meminimalisir berbagai kerugian akibat bencana kebakaran, sehingga dalam hal ini identifikasi karakteristik permukiman menjadi penting sebagai upaya untuk mengantisipasi atau meminimalisir berbagai kerugian akibat bencana (kebakaran) yang dikenal dengan istilah mitigasi. Hasil temuan akan ditampilkan dengan menggunakan peta, gambar, dan tabel. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan survei primer dan sekunder dengan menggunakan analisis deskriptif . Adapun hasil temuan yaitu terdapat 12 karakteristik permukiman yang terdiri dari faktor fisik, eksternal dan Internal.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1156Analisis Hotspot (Getis Ord Gi*) Pola Spasial Frekuensi Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Balikpapan2024-06-10T17:48:04+08:00Maylani Angelina Simanungkalitangelsimanungkalit86@gmail.comArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.idAndi Sahputra Depariandi.sahputra@lecturer.itk.ac.id<p>Transportasi adalah elemen utama dalam pembangunan kota dan ekonomi, namun pertumbuhan pesat transportasi dan kompleksitas masalahnya menciptakan kebutuhan mendesak akan solusi efektif, terutama terkait kecelakaan lalu lintas yang signifikan di Indonesia, termasuk di Kota Balikpapan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial kecelakaan lalu lintas di Balikpapan menggunakan metode <em>Getis-Ord Gi</em>* untuk mengidentifikasi area dengan frekuensi kecelakaan tinggi <em>(hotspot</em>) dan rendah <em>(coldspot).</em> Data sekunder dari berbagai sumber digunakan dalam analisis ini. Dengan pemodelan spasial menggunakan <em>ArcGIS</em>, hasil menunjukkan bahwa <em>hotspot</em> kecelakaan tertinggi berada di Kecamatan Balikpapan Utara bagian Barat, Balikpapan Kota, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Selatan. Temuan ini diharapkan dapat membantu dalam merancang strategi pencegahan kecelakaan yang lebih efektif untuk meningkatkan keselamatan jalan di Kota Balikpapan.</p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: <em>ArcGIS</em>, kecelakaan lalu lintas, <em>Getis-Ord Gi</em>*, <em>hotspo</em>t, pola spasial</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1146Arahan Mitigasi Bencana Banjir Pada Kecamatan Balikpapan Timur2024-06-10T14:54:48+08:00Ryo Sapoetraryosptra06@gmail.comUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idRahmat Aris Pratomor.a.pratomo@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.id<p>Berdasarkan Rencana Pembangungan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan 2021-2026, Kecamatan Balikpapan Timur menjadi salah satu wilayah di kota balikpapan yang rawan terhadap bencana banjir, hal ini diakibatkan wilayah yang bersinggungan dengan selat makassar dan dilewati oleh DAS manggar serta banyaknya pembukaan lahan secara liar yang tidak sesuai dengan rencana pemerintah. Survei primer berupa kegiatan wawancana dan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kerentanan dan kapasitas dengan stakeholder yang berkaitan dengan penelitian seperti BPBD Kota Balikpapan, lembaga bencana masyarakat, dan pihak kelurahan dan adapun survei sekunder berupa studi literatur ditujukan untuk mengumpulkan data kerawaan. Tujuan penelitian ini untuk merumuskan arahan mitigasi bencana banjir dengan menggunakan analisis <em>overlay weight</em> dalam menentukan tingkat risiko bencana serta analisis triangulasi dalam perumusan arahan mitigasi bencana banjir menggunakan hasil risiko bencana, kebijakan, dan best practice. Hasil dalam penelitian ini berupa mitigasi secara struktural pembangunan infrastuktur tangguh bencana dan penyediaan logistik dan alat evakuasi bencana dan adapun arahan mitigasi non struktural adanya struktur organisasi penanganan bencana, penyediaan jalur evakuasi, strandar operasional penanganan bencana, sistem peringatan dini, pemberian pendidikan kebencanaan, pemberikan simulasi kejadian becana, dan komunikasi antar lembaga bencana</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1150Identifikasi Kondisi Kualitas Pelayanan Air Bersih Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Baru Tengah, Kota Balikpapan2024-06-10T15:55:40+08:00Mutiara Sinagamutiarasinagasm8@gmail.comMaryo Inri Pratama maryo.inri@lecturer.itk.ac.idElin Diyah Syafitri elindiyahs@lecturer.itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.id<p>Distribusi air bersih di Kelurahan Baru Tengah dilakukan oleh PERUMDA Tirta Manuntung Kota Balikpapan. Pelayanan air bersih yang diberikan saat ini masih menimbulkan keluhan dari masyarakat, yaitu terkait kontinuitas air yang tidak kontinu 24 jam. Kurangnya pelayanan air bersih akan berakibat terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi kualitas pelayanan air bersih yang diterima masyarakat. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner pelanggan PDAM di Keluhan Baru Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring. Berdasarkan hasil analisis diketahui kondisi kualitas pelayanan air bersih berdasarkan persepsi masyarakat di Kelurahan Baru Tengah memiliki rata-rata skor jawaban dengan kondisi kualitas pelayanan kategori buruk.</p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: Air Bersih, Kontinuitas, Kualitas, Kuantitas</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1133Penilaian Kinerja Jaringan Air Minum Pada Kawasan Permukiman di Desa Babulu Laut2024-06-10T12:57:14+08:00Aria Jati Detantyoaria.dj02@gmail.comRahmat Aris Pratomor.a.pratomo@lecturer.itk.ac.idMaryo Inri Pratamamaryo.inri@lecturer.itk.ac.idElin Diyah Syafitrielindiyahs@lecturer.itk.ac.id<p><span style="font-weight: 400;">Air dianggap sebagai persyaratan mendasar dalam ranah keberadaan manusia. Tujuan keenam dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) berfokus pada jaminan aksesibilitas dan pengelolaan air yang berkelanjutan untuk semua sektor masyarakat, terutama di dalam permukiman. Babulu Laut merupakan contoh nyata dari kawasan permukiman yang menghadapi tantangan yang kompleks terkait penyediaan kebutuhan pokok seperti air minum. Peneliti telah melakukan penilaian terhadap jaringan air minum yang saat ini telah digunakan oleh warga masyarakat Desa Babulu Laut khususnya pada wilayah penelitian yaitu pada RT 01, RT 02, RT 03, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08. RT 09, RT 11, RT 16, RT 17, dan RT 18 untuk mengidentifikasi permasalahan air minum pada kawasan perumahan di Desa Babulu Laut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, seperti analisis kualitatif deskriptif wacana dan analisis model skoring dengan tujuan mendapatkan data eksisting terkait pengguna jaringan air minum di Desa Babulu Laut saat ini beserta . Hasil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan air minum yang digunakan oleh RT-RT pada wilayah penelitian di Desa Babulu Laut saat ini antara lain adalah air hujan, sumur bor, dan air isi ulang yang masing-masing memiliki klasifikasi kinerja kurang baik dan buruk.</span></p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1145Upaya Adaptasi Struktural Untuk Mengurangi Risiko Dan Dampak Banjir Di Kawasan Rawan Bencana Banjir Kelurahan Damai Bahagia Kota Balikpapan2024-06-10T19:20:51+08:00Anggi Dwi Cahyanianggiidwi108@gmail.comMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.idAriyaningsihariyaningsih@lecturer.itk.ac.idUmar Mustofa umar.mustofa@lecturer.itk.ac.id<p>Kota Balikpapan di tahun 2022 mengalami 32 bencana banjir yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kota Balikpapan (BPS, 2023). Kecamatan yang mengalami bencana banjir paling banyak adalah Kelurahan Balikpapan Selatan, dimana pada kecamatan tersebut sudah 36 kali terjadi banjir pada tahun 2020 sampai tahun 2021. Di Kecamatan ini, Kelurahan dengan kejadian bencana banjir pada tahun 2022 adalah Kelurahan Damai Bahagia. Telah ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menangani banjir, namun hal ini belum sepenuhnya mengatasi risiko banjir yang terjadi. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut dalam merumuskan upaya adaptasi struktural yang efektif untuk mengurangi risiko dan dampak bencana banjir di Kelurahan Damai Bahagia. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan survey primer dan sekunder, sedangkan metode analisisnya dilakukan dengan menggunakan <em>content analysis</em> dan triangulasi. Dari hasil analisis didapatkan faktor- faktor penyebab banjir dan upaya adaptasi struktural yang telah dilakukan untuk menangani bencana banjir yang terjadi di Kelurahan Damai Bahagia. Kemudian hasil tersebut digunakan untuk merumuskan upaya adaptasi struktural untuk mengurangi dampak dan risiko bencana banjir pada kawasan rawan banjir Kelurahan Damai Bahagia.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1144Strategi Pengembangan Industri Pariwisata Pulau Kaniungan Kampung Teluk Sumbang Kecamatan Biduk Biduk2024-06-10T14:30:24+08:00Fallencio Fellyx Moningkafellyx2002@gmail.comAjeng Nugrahaning Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.idDwiana Novianti Tufaildwianatufail@lecturer.itk.ac.idRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.id<p>Pemerintah Daerah Kabupaten Berau dalam hal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saat ini belum memiliki suatu strategi perencanaan dan pengembagan industri pariwisata yang komprehensif dan perencanaan dan pengembangan yang dilakukan masih bersifat sektoral. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah angka wisatawan dimana pada tahun 2022 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kaniungan adalah sebanyak 3.171 jiwa sedangkan pada tahun 2023 hanya sebanyak 2.164 jiwa. Pengembangan dan pengelolaan industri pariwisata yang baik dibutuhkan untuk menangani permasalahan yang ada di Pulau Kaniungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi eksisting industri pariwisata, serta strategi yang diperoleh berdasarkan analisis SWOT faktor internal dan eksternal, kemudian merumuskan strategi pengembangan industri pariwisata menggunakan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil temuan yang didapatkan adalah terdapat 11 strategi pengembangan industri pariwisata yang dapat memberikan solusi komprehensif terhadap permasalahan industri pariwisata di Pulau Kaniungan.</p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: Pariwisata, Industri, Pengembangan, SWOT, QSPM</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1135Identifikasi Tingkat Kerawanan Banjir Di Kelurahan Sempaja Timur, Kota Samarinda2024-06-10T16:08:11+08:00Shadiq Raditya Irawanshadiqraditya@gmail.comUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.id<p>Indonesia yang memiliki musim hujan dengan rata-rata curah hujan yang terhitung sebesar 2.898 milimeter per- tahun memiliki potensi yang besar. Namun dengan potensi-potensi yang ada, musim hujan yang tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah bencana banjir. Kelurahan Sempaja Timur di Kota Samarinda, menjadi kawasan yang kerap kali dilanda banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan bencana banjir serta merumuskan strategi mitigasi bencana banjir di Kelurahan Sempaja Timur untuk mengatasi dan menanggulangi masalah banjir yang terjadi. Penelitian ini meenggunakan teknik pengambilan sampel nonprobaility sampling dengan jumlah sampel sebanyak 97 kepala keluarga untuk memverifikasi data ketinggian serta durasi genangan banjir dari BPBD Kota Samarinda dengan kejadian aktual berdasarkan sudut pandang masyarakat yang tergenang banjir. Berdasarkan hasil pengumpulan data, diketahui ketinggian genangan yang terjadi, berkisar mulai 10 cm hingga 150 cm, dengan durasi mulai dari kurang dari 24 Jam hingga lebih dari seminggu. Metode analisis yang digunakan adalah analisis overlay, skoring dan pembobotan variabel. Terdapat sembilan variabel yang digunakan, yaitu kemiringan lahan, ketinggian lahan, curah hujan, jenis tanah, jarak terhadap sungai, sarana drainase, ketinggian genangan air, dan durasi genangan air. Hasil pembobotan kemudian di-overlay dan dihitung menggunakan rumus interval untuk memperoleh tingkat kerawanan banjir beserta peta kerawanan banjir. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat tiga tingkat kerawanan banjir, yaitu tingkat kerawanan rendah seluas 68,92 ha, tingkat kerawanan sedang seluas 403,4 ha, dan tingkat kerawanan tinggi seluas 115,16 ha.</p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: <em>identifikasi, banjir, kerawanan, Kelurahan Sempaja Timur</em></p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1153Analisis Pola Sebaran Lokasi Minimarket Pada Kelurahan Muara Rapak2024-06-10T17:07:18+08:00Hezron Ruli Pratamahezronpratama1234@gmail.comMaryo Inri Pratamamaryo.inri@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idRulliannor Syah Putrarulliannor.syah@lecturer.itk.ac.id<p>Minmarket merupakan bagian dari pasar ritel modern, telah mengalami pertumbuhan yang pesat di berbagai Kawasan permukiman, termasuk Kelurahan Muara Rapak, Kota Balikpapan Minimarket telah menjadi salah satu pilihan Masyarakat dalam berebalnja yang menyediakan kemudahan dan manajeman pelayanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan sehari hari masyarakat. Ritel ini menawarkan pengalaman berbelanja yang bersih dan nyaman, jam layanan yang lebih lama, serta menyediakan berbagai metode pembayaran yang modern. Tujuan utama studi ini adalah untuk mengetahui dampak dari pertumbuhan minimarket yang terdapat pada Kawasan Kelurahan Muara Rapak. Dengan menggunakan metode Average Nearest Neighbor saat menganalisis pola distribusi, penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran minimarket di Kelurahan Muara Rapak memiliki nilai kritis (z-score) sebesar 3,342479. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa distribusi minimarket saat ini bersifat seragam. Namun, dari evaluasi terhadap aksesibilitas layanan melalui teknik penyangga dan jaringan jalan, ditemukan bahwa beberapa minimarket di Kelurahan Muara Rapak tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil prefensi masyarakat bahwa lokasi minimarket tidak sesuai melayani kepentingan dalam berbelanja hal tersebut berbanding lurus dengan pertumbuhan minimarket yang berpola seragam pada satu ruas jalan saja.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1158Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Temperature Humadity Index di Kota Samarinda2024-06-10T19:16:18+08:00Septia Yuda Saifitullohseptiayudasaifitulloh@gmail.comDwinsani Pratiwi Asthadwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.idUmar Mustofaumar.mustofa@itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.id<p>Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) pada Provinsi Kalimantan Timur berpotensi meningkatkan intensitas pembangunan di Kota Samarinda sebagai kota penyangga IKN sekaligus kota dengan populasi terbanyak. Urbanisasi yang tinggi menyebabkan pertumbuhan penduduk dan permintaan lahan yang meningkat yang berdampak pada perubahan fungsi lahan. Meskipun demikian, Kota Samarinda saat ini belum memenuhi standar minimal 30 % luas ruang terbuka hijau. Hal ini selaras terhadap peningkatan suhu yang terjadi dengan risiko bencana cuaca ekstrim yang tinggi. Suhu yang tinggi dapat mempengaruhi <em>Temperature Humadity Index </em>(THI), terutama saat THI melebihi 26°C yang menjadi batas kenyamanan. Maka dari itu diperlukan analisis untuk mengidentifikasi THI dan tutupan lahan menggunakan teknik analisis interpretasi citra dan analisis statistik regresi linear berganda. THI selama 10 tahun terakhir (2014 - 2023), nilai terendah pada tahun 2014 dan tertinggi pada tahun 2020. Uji t menunjukkan bahwa variabel lahan terbangun dengan nilai 0,00 dan vegetasi dengan nilai 0,03 berpengaruh terhadap THI.</p> <p> </p> <p><strong>Kata-kunci </strong>: Temperature Humadity Index, Tutupan Lahan, Ruang Terbuka Hijau</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1159Evaluasi Tingkat Indikasi Kekumuhan Yang Ada di Kelurahan Loa Ipuh Kabupaten Kutai Kartanegara2024-06-10T19:51:06+08:00Kezia Hesed Julinda Rahadirahadikezia@gmail.comDevi Triwidya Sitaresmidsitaresmi@lecturer.itk.ac.idMega Ulimazmegaulimaz@lecturer.itk.ac.idAjeng Nugrahaning Dewantiajengnd@lecturer.itk.ac.id<p>Pertambahan penduduk mempengaruhi kebutuhan akan tempat tinggal tidak sesuai dengan ketersediaan lahan <br>yang ada dan berpotensi menimbulkan kawasan kumuh baru. Kawasan paling memungkinkan untuk menjadi <br>kawasan kumuh di Kecamatan Tenggarong yaitu Kelurahan Loa Ipuh yang didasari oleh tingginya jumlah <br>penduduk, terdapat bangunan yang berada di sempadan sungai dan berbatasan langsung dengan kawasan <br>permukiman kumuh. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi tingkat indikasi kekumuhan yang ada di Kelurahan <br>Loa Ipuh, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian untuk melihat tingkat indikasi kekumuhan akan didapatkan <br>dari segi perizinan, standar teknis dan kelaikan fungsi. Metode pengumpulan dilakukan secara primer maupun <br>sekunder dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Diketahui berdasarkan hasil analisis maka <br>didapatkan tingkat indikasi kekumuhan pada lokasi studi yaitu kumuh ringan dengan total nilai pada RT 26 <br>sebesar 26 dan pada RT 29 memiliki nilai sebesar 24.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1161Analisis Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Balikpapan Dengan Permodelan Spatial Multi Criteria Analysis (SMCA)2024-06-10T20:34:52+08:00rusdianarusdiana912@gmail.comArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idDwinsani Pratiwidwinsani.pratiwi@lecturer.itk.ac.id<p>Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012-2032 dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau menegaskan bahwa RTH publik seharusnya sebesar 30% dari luas wilayah Kota atau kawasan perkotaan, dengan 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat. Taman-taman kota yang dikelola oleh pemerintah Balikpapan hanya menempati 0,57% dari keseluruhan luas wilayah, yang mencapai 50.330 hektar. Dari data ini, terlihat bahwa target memiliki 20% taman kota, setara dengan 10.066 hektar, masih sangat jauh dari tercapai, maka diperlukakan Upaya untuk mencapai target tersebut. Maka dibutuhkannya sebuah kajian untuk dapat memenuhi kebutuhan RTH dari segi analisis lahan dalam menentukan lokasi mana saja yang memiliki potensi menjadi RTH di Kota Balikpapan, untuk dapat dikembangkan menjadi RTH di Kota Balikpapan. Metode yang digunakan yaitu permodelan <em>Spatial Multi Criteria Analysis </em>(SMCA). Salah satu teknik analisis <em>spatial multi criteria analysis</em> yang paling populer adalah AHP <em>(Analytical Hierarchy Process),</em> analisis AHP berdasarkan pada ahli pada instansi terkait. Terdapat 7 kriteria yang berpengaruh dalam menentukkan potensi ruang terbuka hijau di Kota Balikpapan, hasil permodelan dibagi menjadi empat kelas yaitu mulai dari sangat potensial, potensial, kurang potensial, sampai non potensial. Dari lahan potensial yang didapatkan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan RTH Kota Balikpapan berdasarkan ukuran wilayah dan populasi yang ada. Total luas lahan yang berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi RTH sebesar 88,25 ha</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1169Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata DAM Trinsing Berdasarkan Kompenen 6A2024-06-11T13:32:26+08:00Jonathan Manihurukjonathanmanihuruk12@gmail.comRizky Arif Nugrohoarif.rizky@lecturer.itk.ac.idArief Hidayatarief.hidayat@lecturer.itk.ac.idMaryo Inri Pratamamaryo.inri@lecturer.itk.ac.id<p>Pariwisata merupakan salah satu sektor berkelanjutan di Kabupaten Barito Utara yang keberadaannya penting <br>bagi keberlangsungan daerah. Salah satu wisata andalan yang ada yaitu Dam Trinsing yang terletak di Desa <br>Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan. Namun, perlu adanya pengembangan yang sistematis dan objektif agar wisata <br>Dam Trinsing dapat terus berjalan secara berkelanjutan. Pengembangan wisata Dam Trinsing didukung oleh <br>kebijakan pemerintah setempat seperti RTRW Kabupaten Barito Utara Tahun 2019 - 2039 serta RIPPDA<br>Kabupaten Barito Utara Tahun 2019 - 2025. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan pengembangan <br>berdasarkan komponen pariwisata 6A yaitu Attraction, Amenities, Ancillary, Accommodation, Accesibilities dan <br>Activities. Pengembangan diawali dengan mengumpulkan data – data berupa gambaran umum pariwisata serta <br>kondisi eksisting yang dikumpulkan dari dokumen pemerintah, wawancara serta observasi. Data – data tersebut <br>digunakan sebagai bahan analisis dan evaluasi kondisi pariwisata Dam Trinsing. Setelah itu dilakukan perumusan <br>strategi pengembangan pariwisata Dam Trinsing dengan metode SOAR (Strength, Opportunities, Aspirations dan<br>Results). Kemudian diperoleh strategi pengembangan yaitu mempertahankan dan mengembangkan variabel <br>pariwisata yang sudah baik atau ideal sebagai dasar untuk mengembangkan variabel lain seperti kolaborasi dan <br>kerjasama antara masyarakat dan budayanya dengan tempat wisata, peningkatan sistem kebersihan, perbaikan <br>titik jalan yang rusak, pembenahan fasilitas, perbaikan sistem pelayanan dan penambahan prasarana akomodasi.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1126Identifikasi Layanan Distribusi Air Bersih Domestik di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda (Studi Kasus: RT 11, 12, 13, dan 14)2024-06-11T23:42:28+08:00Shoffi Akmalunnisaashoffiakmaln@gmail.comRahmi Yorikarahmiyorika@lecturer.itk.ac.idDevi Triwidya Sitaresmidsitaresmi@lecturer.itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.idElin Diyah Syafitrielindiyahs@lecturer.itk.ac.id<p>Kelurahan Mugirejo merupakan salah satu kelurahan yang termasuk di dalam wilayah administrasi Kota Samarinda. Sebagian besar wilayah di Kelurahan Mugirejo, khususnya RT 11, 12, 13, dan 14 belum mendapatkan layanan distribusi air bersih dari Perumdam. Masyarakat cenderung memanfaatkan air tanah dan membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih domestik, Besarnya pengaruh musim terhadap ketersediaan air tanah menjadikan kebutuhan air bersih domestik masyarakat di wilayah penelitian tidak tercukupi. Selain itu, wilayah penelitian yang didominasi berada di kelas kemiringan lereng yang curam turut memengaruhi besarnya debit air untuk memenuhi kebutuhan air bersih domestik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan arahan pemenuhan kebutuhan air bersih domestik di wilayah penelitian. Proses yang dilakukan adalah identifikasi layanan distribusi air bersih domestik dengan metode deskriptif dan perhitungan proyeksi jumlah penduduk. Hasil yang didapatkan adalah ketersediaan infrastruktur layanan distribusi air bersih di wilayah penelitian masih belum memadai.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1170Evaluasi Program Kampung Iklim (PROKLIM) Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat2024-06-11T15:53:58+08:00Exana Shaqnasiashaqnasiaexana@gmail.comUmar Mustofaumar.mustofa@lecturer.itk.ac.idMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.idElin Diyah Syafitrielindiyahs@lecturer.itk.ac.id<p>Program Kampung Iklim merupakan salah satu strategi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna mengurangi dampak dari perubahan iklim. Kelurahan Margo Mulyo berpotensi dalam melaksanakan proklim dikarenakan terdapat kesadaran masyarakat dalam isu perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengambil tindakan namun belum semua masyarakat di Kelurahan Margo Mulyo telah sadar dan ingin berpartisipasi dalam Kegiatan Program Kampung Iklim hanya sebagian masyarakat saja. Program kampung iklim di Kelurahan Margo Mulyo bertujuan untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan mengurangi resiko bencana yang terkait dengan perubahan iklim dan dapat meningkatkan kesadaran dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program kampung iklim (PROKLIM) di Kelurahan Margo Mulyo. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus slovin dan didapatkan sampel responden sebanyak 83 responden. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan skala likert. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 3 variabel prioritas yang masih perlu peningkatan, namun pada variabel lainnya juga perlu untuk di tingkatkan pula.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journalhttps://journal.itk.ac.id/index.php/compact/article/view/1166Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah Di Kampung Atas Air, Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan. 2024-06-11T00:00:25+08:00Muhammad Aziz Indrawijayaazizindra4636@gmail.comMohtana Kharisma Kadrimohtana.kharisma@lecturer.itk.ac.idDwiana Novianti Tufaildwianatufail@lecturer.itk.ac.idRulliannor Syah Putrarulliannor.syah@lecturer.itk.ac.id<p>Pengelolaan sampah di Kota Balikpapan, terutama di Kampung Atas Air, Kelurahan Baru Tengah, menghadapi tantangan dalam manajemen dan kesadaran masyarakat. Kampung ini adalah bagian dari kawasan permukiman kumuh dengan karakteristik rumah panggung dan mayoritas penduduknya nelayan. Penumpukan sampah yang belum tertangani dengan baik menjadi masalah utama, mengancam ekosistem pesisir dan kualitas lingkungan. Sistem pengelolaan yang tidak sesuai standar rumah layak huni juga berdampak negatif pada lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di Kampung Atas Air melalui aspek teknis operasional dan non teknis, termasuk pemilahan dan pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, kelembagaan, peraturan, pembiayaan, dan peran masyarakat. Data dikumpulkan melalui survei primer dengan observasi secara langsung. Analisis dilakukan secara deskriptif komparatif untuk membandingkan kondisi eksisting dengan standar yang berlaku. Hasil penelitian akan menunjukkan adanya beberapa masalah dalam sistem pengelolaan sampah di Kampung Atas Air, terutama dalam pemilahan, pewadahan, dan kesadaran masyarakat. Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi aspek yang belum sesuai dengan standar, guna menekan timbulan sampah di kawasan tersebut.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journal