Analisis Perubahan Distribusi Urban Heat Island Berdasarkan Faktor Kerapatan Vegetasi di Kota Mataram
DOI:
https://doi.org/10.35718/compact.v3i2.1292Kata Kunci:
Kota Mataram, urban heat island, kerapatan, vegetasiAbstrak
Fenomena Urban Heat Island (UHI) terjadi ketika suhu di pusat kota lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh alih fungsi lahan yang mengurangi area hijau dan digantikan oleh permukaan yang menyerap panas, seperti jalan atau bangunan. Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengalami peningkatan suhu, dengan suhu tertinggi tercatat mencapai 34,8°C pada 2019 dan 36,2°C pada 2023. Selain itu, penggunaan lahan juga meningkat dari 6.129 ha pada 2019 menjadi 6.130 ha pada 2023. Penurunan luas vegetasi dan semakin berkembangnya kawasan perkotaan memicu terjadinya fenomena UHI. Untuk itu, penelitian ini menggunakan citra satelit untuk menganalisis perubahan suhu dan kerapatan vegetasi di Kota Mataram guna mengetahui faktor penyebab dan distribusi UHI.
Referensi
INDRAWATI, D. M. (2020). PEMANFAATAN CITRA LANDSAT 8 OLI UNTUK KAJIAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN TERKAIT FENOMENA URBAN HEAT ISLAND DI KOTA MATARAM DAN SEKITARNYA (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Darlina, S. P., Sasmito, B., & Yuwono, B. D. (2018). Analisis Fenomena Urban Heat Island Serta Mitigasinya (Studi Kasus: Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 7(3), 77–87
Nurul Fatimah, R. (2012). Pola Spasial Suhu Permukaan Daratan Kota Surabaya tahun 1994, 2000 dan 2011. Skripsi Universitas Indonesia
Rosenzweig, C., Solecki, W., Parshall, L., Gaffin, S., Lynn, B., Goldberg, R., Cox, J., & Hodges, S. (2006). Mitigating New York City’s heat island with urban forestry, living roofs, and light surfaces. 86th AMS Annual Meeting, August 2015
USGS. (2019). Landsat 7 (L7) Data Users Handbook. In Department of the Interior, U.S. Geological Survey (Vol. 7, Issue November). https://landsat.usgs.gov/sites/default/files/documents/LSDS1927_L7_Data_Users_Handbook.pdf
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 COMPACT: Spatial Development Journal

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.