Mengungkap Komponen Kritis Untuk Keberhasilan Kota Desain Kreatif
DOI:
https://doi.org/10.35718/compact.v2i2.881Kata Kunci:
Creative City, Desain, MCDA, UNESCO.Abstrak
Abad ke 21 terjadi banyak fenomena yang merubah perilaku penggunaan ruang terkhususnya di wilayah perkotaan. Perubahan prilaku tersebut diakibatkan dari berbagai fakor, salah satunya adalah tingginya jumlah penduduk kota yang telah terjadi sejak zaman industri. Peningkatan jumlah penduduk kota berakibat pada kota menjadi tidak teratur hinga muncul permukiman kumuh hinga sampai kepadatantangan sosial dan budaya. Merespon hal tersebut tentu dibutuhkan pendekatan yang mampu mengakomodir masyarakat kota agar dapat berpatisipasi aktif dalam membangun kota dengan baik. Salah satu pendekatan yang juga telah di promosikan sebagai salah satu konsep perkotaan modern oleh UNESCO adalah pengembangan konsep Creative City. Creative City diyakini mampu memberikan masyarakat dalam mengelola kota dengan penyedian berbagai sarana serta kegiatan untuk masyarakat. Untuk itu peneliti ingin menyelediki faktor utama apa yang menjadikan sebuah kota menjadi kota kreatif desain khususnya dari sisi sosial dengan mengambil studi kasus Kota Medan. Metode yang digunakan adalah Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA), metode ini akan meherarkikan faktor faktor apa yang menjadi indikator utama. Berdasarkan data olahan dari hasil survey serta analisis menyebutkan dari sisi faktor sosial, Human oriented, Exhibition space, serta Professional exchange menjadi 3 faktor teratas dalam mewujutkan kota medan menjadi kota kreatif desain. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan fundamental dalam merancang kota kreatif desain serta juga membantu pemangku kepentingan dalam membuat arah kebijakan dalam mewujutkan kota kreatif.
Referensi
Bhushan, Navneet and Rai, Kanwal. (2004). Strategic Decision Making: Applying the Analytic Hierarchy Process. Springer: Cranfield University UK
Boslaugh, S. (2009). An Introduction to Secondary Data Analysis. In Secondary Data Sources for Public Health. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511618802.002
Cities of Design Network. City Competences. Retrieved from: https://www.designcities.net/city-competences/
Comunian, R. (2011). Rethinking the Creative City: The Role of Complexity, Networks and Interactions in the Urban Creative Economy. Urban Studies, 48(6), 1157–1179. http://www.jstor.org/stable/43082003
Designmontreal. (2006). Montréal UNESCO City of Design. https://designmontreal.com/en/about-montreal-unesco-city-of-design
Gathen, Constanze & Skoglund, Wilhelm & Laven, Daniel. (2021). The UNESCO Creative Cities Network: A Case Study of City Branding. 10.1007/978-3-030-48279-4_68.
Landry, Charles. (2008). The Creative City: A Toolkit for Urban Inovators. Comedia: London
Indonesia Creative Cities Network. (2015). 10 Prinsip Kota Kreatif. Retrieved April 10, 2020, from http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:https://www.iccn.or.id/
Sahu, Pradip Kumar. (2013). Research Methodology: A Guide for Researchers in Agricultural Science, Social Science and Other Related Fields. Springer: London
Saaty, Thomas L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. University of Pittsburgh: UK
Statistics of Medan City. (2019). Medan City in Figures 2019. Medan
UNESCO. What is the Creative Cities Network?. Retrieved April 7, 2020, from https://en.unesco.org/creative-cities/content/about-us
United Nations. (2018). Around 2.5 billion more people will be living in cities reswell, John, and Cheryl Poth. 2013. QualitativeInguiry Research Design. Journal of Chemical Information and Modeling. Vol. 53. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 COMPACT: Spatial Development Journal
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.