Peninjauan Kembali Peta Zonasi Benteng Somba Opu Dalam Upaya Perlindungan dan Rencana Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya

Penulis

  • Muhammad Yogi Raditya Arsitektur, Institut Teknologi Kalimantan
  • Mohammad Mochsen Sir Arsitektur, Universitas Hasanuddin
  • Edward Syarif Arsitektur, Universitas Hasanuddin
  • Supriadi Takwim Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.35718/compact.v1i2.806

Kata Kunci:

Benteng Somba Opu, Kawasan Cagar Budaya, Peta Zonasi

Abstrak

Benteng Somba Opu (BSO) merupakan warisan budaya yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Upaya pelestariannya telah dilakukan, namun, tekanan pembangunan yang mengarah ke kawasan inti telah menurunkan eksistensinya. Peta zonasi BSO 2011 belum mampu menggambarkan cakupan area kuno seperti aslinya. Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi dalam menetapkan kembali peta zonasi kawasan cagar budaya BSO yang baru khususnya pada zona inti dalam upaya perlindungan dan perencanaan revitalisasi. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dan komparasi data berbagai sumber berupa kajian peta zonasi BSO tahun 2011, observasi, gambar peta kuno, dan peta eskavasi arkeologi. Hasil analisa menyimpulkan peta zonasi BSO tahun 2011 perlu direvisi dengan melakukan perluasan delineasi zona inti dan penyangga. Hasil analisa gambar peta kuno disandingkan dengan kondisi lapangan ditemukan nilai perbandingan jarak antar bastion dan perkiraan panjang dinding sisi barat yang menghubungkan bastion tepi selatan ke tepi utara. Hal ini kemudian juga dapat dikonfirmasi kebenarannya dengan metode overlay peta eskavasi arkeologi.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-30

Cara Mengutip

Raditya, M. Y., Sir, M. M., Syarif, E., & Takwim, S. (2022). Peninjauan Kembali Peta Zonasi Benteng Somba Opu Dalam Upaya Perlindungan dan Rencana Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya. COMPACT: Spatial Development Journal, 1(2). https://doi.org/10.35718/compact.v1i2.806

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.