Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Mojosongo Ditinjau dengan Konsep Livability
DOI:
https://doi.org/10.35718/compact.v3i3.1271Kata Kunci:
Permukiman, Kawasan Kumuh, LivabilityAbstrak
Pertumbuhan penduduk yang cepat di Surakarta, ditambah dengan ketersediaan lahan yang tidak memadai, telah menghasilkan permukiman yang padat dan tidak layak huni, yang berdampak buruk pada keberlanjutan dan kelayakan huni. Penelitian ini mengkaji konsep livability yang mencerminkan kualitas hidup penghuni yang dipengaruhi oleh ketahanan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan fisik dan non-fisik. Faktor-faktor kenyamanan utama meliputi ekonomi, sosial, kualitas bangunan, lingkungan, dan elemen infrastruktur. Penelitian ini berfokus pada kawasan kumuh Mojosongo yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dan dekat dengan pusat kegiatan ekonomi. Meskipun pemerintah Kota Surakarta telah berhasil mengurangi jumlah kawasan kumuh dari 18 titik menjadi 6 titik kawasan kumuh di Mojosongo, analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas permukiman kumuh masih diperlukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode penelitian kuantitatif deskriptif dan teknik analisis faktor, data dikumpulkan dari 84 responden melalui proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang signifikan mempengaruhi peningkatan kualitas permukiman kumuh Mojosongo, yaitu faktor infrastruktur dasar lingkungan, faktor status legalitas bangunan dan faktor sosial-ekonomi.
Referensi
Apriliani, D., Heldayani, E., Utomo, B., & Setianto, H. (2022). Faktor-Faktor Penyebab Tumbuhnya Permukiman Kumuh di Kelurahan Tuan Kentang Kota Palembang. Review of Urbanism and Architectural Studies, 20(2), 73–84. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2022.020.02.7
Aulia, D. N. (2016). A Framework for Exploring Livable Community in Residential Environment. Case Study: Public Housing in Medan, Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 234, 336–343. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.10.250
Bahri, S., Prasasti Abrar, A. I., & Angriani, A. D. (2017). Perbandingan Metode Deduktif Dengan Induktif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. MaPan, 5(2), 201–215. https://doi.org/10.24252/mapan.v5n2a4
Douglass, M. (2002). From global intercity competition to cooperation for livable cities and economic resilience in Pacific Asia. Environment and Urbanization, 14(1), 53–68. https://doi.org/10.1177/095624780201400105
Fitri, D. (2021). Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Permukiman Kumuh Daerah Perkotaan Di Indonesia. Journal Unesa, 1–9. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/38202/33713
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hardani et al., 2020. Buku Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyarakta: CV. Pustaka Ilmu Group.
Gultom, L. H., & Sunarti, S. (2017). Pengaruh Penataan Permukiman Kumuh Untuk Mencapai Livable Settlement Di Kelurahan Tambakrejo Kota Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 5(2), 140–148. https://doi.org/10.14710/jpk.5.2.140-148
Harris, R. (2009). Slums. International Encyclopedia of Human Geography, 157–162. https://doi.org/10.1016/B978-008044910-4.01079-8
Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bandung: CV Pustaka Setia.
Lennard, H.L. (1997). Making Cities Livable. International Making Cities Livable Conferences. Gondolier Press: California, USA.
Lowe, M., Whitzman, C., Badland, H., Davern, M., Aye, L., Hes, D., Butterworth, I., & Giles-Corti, B. (2015). Planning Healthy, Liveable and Sustainable Cities: How Can Indicators Inform Policy? Urban Policy and Research, 33(2), 131–144. https://doi.org/10.1080/08111146.2014.1002606
Marferlyamin, D. V., Wijaya, I. N. S., & Surjono. (2021). Livability Permukiman Nelayan Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak. Planning for Urban Regionand Environment, 10(2), 45–54.
Momtaz, R., & Elsemary, Y. (2015). Qualitative Conceptions of Livability between Theory and Applications in Egypt. https://doi.org/10.15242/iie.e0515046
Mouratidis, K. (2018). Is compact city livable? The impact of compact versus sprawled neighbourhoods on neighbourhood satisfaction. Urban Studies, 55(11), 2408–2430. https://doi.org/10.1177/0042098017729109
Mouratidis, K. (2020). Commute satisfaction, neighborhood satisfaction, and housing satisfaction as predictors of subjective well-being and indicators of urban livability. Travel Behaviour and Society, 21(February), 265–278. https://doi.org/10.1016/j.tbs.2020.07.006
Naufal D. F., (2021). Model Penataan Pemukiman Kumuh Di Bantaran Sungai Winongo Yogyakarta Studi Kasus: Kampung Gampingan, Yogyakarta. Seminar Karya & Pameran Arsitektur Indonesia 2021, 372–382.
Pamurti, A. A., Wahjoerini, W., & Prabowo, D. (2023). Analisis Keberlanjutan Kawasan Permukiman Di Bantaran Sungai Kelurahan Sendangguwo Semarang. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 9(3), 736–747. https://doi.org/10.35326/pencerah.v9i3.3450
Purwanto, E., & Darmawan, V. (2022). Indikator Penentu Kepuasan dalam Penilaian Kota Layak Huni Menggunakan Metode Important Performance Analysis. Teknik, 43(2), 112–123. https://doi.org/10.14710/teknik.v43i2.38536
Sulaiman. A.L., (2021). Proses Kolaborasi Penanganan Permukiman Kumuh Melalui Program Kota Tanpa Kumuh di Kota Bandung (Studi Kasus di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan). Majalah Media Perencana, 2(1), 1–23. https://mediaperencana.perencanapembangunan.or.id/index.php/mmp/article/view/10
Tini, N. H., & Joshua Light, B. (2020). Impacts of Urban Sprawl on Livability in Kaduna Metropolis, Nigeria. International Journal of Scientific Research in Science and Technology, 334–343. https://doi.org/10.32628/ijsrst207644
Xiao, Y., Chai, J., Wang, R., & Huang, H. (2022). Assessment and key factors of urban liveability in underdeveloped regions: A case study of the Loess Plateau, China. Sustainable Cities and Society, 79(December 2021), 103674. https://doi.org/10.1016/j.scs.2022.103674
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 COMPACT: Spatial Development Journal

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.