Identifikasi Teritori dan Perilaku pada Ruang Luar di Sekitar Gedung E, F, dan G Kampus Institut Teknologi Kalimantan

Abstrak

Manusia dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan manusia membutuhkan seting atau wadah kegiatan berupa ruang. Berbagai kegiatan manusia saling berkaitan dalam satu sistem kegiatan. Wadah tempat manusia berkegiatan juga memiliki suatu sistem yang kemudian keterkaitan wadah ini membentuk tata ruang dalam hal ini lansekap atau ruang luar Gedung E, F dan G Kampus Institut Teknologi Kalimantan. Manusia dapat terpengaruh oleh lingkungan tempat mereka berada dan lingkungan dapat dipengaruhi dan dibentuk oleh manusia yang berada di dalamnya. Interaksi positif antara manusia dan lingkungan harus dikembangkan di lingkungan Kampus Institut Teknologi Kalimantan, sehingga terjadi harmonisasi yang selaras antara lingkungan kampus dengan civitas akademika. Pembentukan teritori yang harmonis antara manusia dan lingkungan diperlukan untuk menunjang aktivitas belajar mengajar, interaksi antar insan kampus, hingga keperluan masing-masing individu seperti menikmati pemandangan, menghirup udara segar, memunculkan motivasi, hingga memberikan rasa semangat setiap harinya. Perilaku dan pembentukan teritori akan berbeda berdasarkan alasan pelaku aktivitas datang ke kampus untuk belajar atau mengajar; area yang sedang dikunjungi; interaksi sosial antar sesama mahasiswa, mahasiswa dengan staf pengajar, maupun antar dosen; serta terkait waktu. Interaksi antar civitas terjadi sejak memasuki ruang luar Gedung E, F, dan G yang terletak paling dekat dengan gerbang Kampus Institut Teknologi Kalimantan. Dengan ini, perilaku dan terjadinya pembentukan teritori terjadi sejak memasuki area luar Gedung E, F, G Institut Teknologi Kalimantan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi teritori dan perilaku mahasiswa dan dosen pada ruang luar di Sekitar Gedung E, F, dan G Institut Teknologi Kalimantan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan teknik pemetaan berdasarkan perilaku atau behavior mapping. Didapatkan bahwa perilaku berkaitan dengan kenyamanan, keamanan, kesehatan, aksesibilitas, dan sosial dengan rekomendasi penanganan lingkungan.