Redesain Gedung Auditorium Sarsito Mangoenkusumo RRI Surakarta dengan Pendekatan Revitalisasi Cagar Budaya

Abstrak

Seni pertunjukan tradisional saat ini mulai terdesak oleh seni budaya modern yang lebih disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak muda. Kemasan pertunjukan tradisional perlu dioptimalkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Salah satu upayanya adalah dengan mengubah tampilan bangunan pertunjukan. Gedung auditorium RRI Surakarta didirikan pada tahun 1958 dan menjadi salah satu tempat pertunjukan kesenian yang masih digunakan hingga saat ini. Akan tetapi kondisi bangunan mengalami penurunan kualitas dari aspek kualitas ruang sehingga berpengaruh pada kualitas fungsi. Bangunan RRI Surakarta termasuk gedung cagar budaya sehingga upaya pelestarian aspek fisiknya harus mengacu pada UU RI Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.  Kelestarian bangunan ini perlu mendapatkan perhatian lebih bagi pemerintah maupun pihak RRI sendiri. Upaya pelestarian ini sebaiknya diwujudkan dalam penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan penataan ruang harus memperhatikan berbagai aspek, termasuk nilai budaya yang terkandung dalam kawasan bersejarah. Dalam lingkup peningkatan kualitas ruang dan aspek fisik bangunan auditorium RRI Surakarta perlu adanya revitalisasi, yakni upaya penyesuaian desain yang disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif analitik yang menggunakan gambar lokasi untuk kemudian diketahui tingkat kelayakannya. Hasil desain diharapkan mampu meangakomodasi kebutuhan pada era modern saat ini tanpa mengabaikan statusnya sebagai cagar budaya.