Penerapan Inovasi Hijau dalam Perancangan Souvenir Wisata Berkelanjutan Menggunakan Material Biokomposit dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Mendukung Branding IKN sebagai Ibu Kota Negara Terhijau di Dunia

Abstrak

Cinderamata memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah, cinderamata juga dapat berfungsi sebagai simbol identitas dan budaya yang penting karena dapat berperan dalam mendorong pertukaran budaya, serta berkontribusi dalam pelestarian dan promosi warisan adat setempat. Namun di sisi lain, industri cinderamata juga berpotensi merusak lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa praktik produksi dan konsumsi cinderamata menggunakan prinsip berkelanjutan, serta memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Meningkatnya tingkat deforestasi dan degradasi hutan di Kalimantan Timur akibat pembangunan IKN perlu diimbangi dengan inovasi hijau sebagai upaya menghasilkan produk, proses atau teknologi baru yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan eksplorasi material terbarukan sebagai bahan baku produk unggulan daerah. Indonesia memiliki limbah Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang melimpah, dalam setiap 1 ton kelapa sawit terdapat limbah TKKS sebanyak 23% atau 230 kg. Dengan kualitas dan keunikannya, material biokomposit TKKS ini sangat layak digunakan sebagai material dasar souvenir wisata berkelanjutan sebagai identitas Indonesia (IKN). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain souvenir wisata berkelanjutan berbahan limbah TKKS sebagai salah satu branding souvenir khas IKN untuk pasar internasional. Identifikasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan Design-driven Material Innovation (DDMI). DDMI adalah model perancangan desain produk yang berangkat dari pengembangan material mulai dari pemahaman karakter material, membuat lini produk, hingga bagaimana mengkomunikasikan keunikan material pada market. Penelitian ini menghasilkan desain dan prototipe produk souvenir wisata berkelanjutan yang siap diproduksi dalam skala industri.