Analisis Pengolahan Air Asam Tambang pada Media Tandan Sawit dan Kompos dengan Sistem Anaerobic Wetland Aliran Bawah Permukaan di PT. Berau Coal

Authors

  • Firman Aziz Nugraha
  • Hifzil Kirmi
  • Bambang Haryanto

DOI:

https://doi.org/10.35718/specta.v4i2.161

Keywords:

Air asam tambang, Tandan sawit, Kompos, Wetland

Abstract

 

Dampak yang timbul dari kegiatan pertambangan sistem terbuka yakni munculnya air asam tambang (AAT).  Pembentukan air asam tambang dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, udara dan material yang mengadung mineral-mineral sulfida, hal tersebut menyebabkan pH air menjadi rendah dan juga memiliki kandungan logam besi (Fe) serta mangan (Fe) yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan terhadap air asam tambang sebelum dapat dibuang ke lingkungan. Di sekitar lokasi PT Berau Coal, Kab berau, Kalimantan timur terdapat beberapa jenis limbah organik, salah satunya yakni tandan kosong sawit. Ketersediaan tandan sawit yang melimpah sehingga menjadi bahan yang sangat potensial untuk digunakan sebagai media passive treatment. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan komposisi media tandan sawit dan kompos untuk meningkatkan kualiatas air asam tambang WMP 36 site sambarata. Metode penelitian ini menggunakan sistem anaerobic wetland menggunakan tanaman Typha latifolia dengan media variasi tandan sawit dan kompos (25:75; 50:50; 75:25; 100;0). Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi kompos dan tandan sawit mampu meningkatkan nilai pH pada waktu tinggal 1 hari dengan rentang 6.42 hingga 7.70, dinamika kenaikan nilai TSS, Fe dan Mn berkaitan dengan komponen yang ada dalam sistem seperti karakteristik kompos dan tandan sawit, mikroorganisme, tanaman serta faktor fisik seperti sedimentasi dan filtrasi.

Downloads

Published

2020-07-07

How to Cite

Nugraha, F. A., Kirmi, H., & Haryanto, B. (2020). Analisis Pengolahan Air Asam Tambang pada Media Tandan Sawit dan Kompos dengan Sistem Anaerobic Wetland Aliran Bawah Permukaan di PT. Berau Coal. SPECTA Journal of Technology, 4(2), 13–22. https://doi.org/10.35718/specta.v4i2.161