Analisis Tingkat Perkembangan Destinasi Wisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Penulis

  • Dyah Widiyastuti Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Febri Nurul Azmi Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Satria Yudha Adhitama Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Karunia Destiana Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Ahmad Dani Dahlan Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Zidan Putra Syakbana Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Itsna Nur’aini Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Muhammad Syaiful Anwar Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Novi Ghitha Khairina Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Ifriana Nurhikmah Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Luthfi Anindita Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Hidayah Almasari Geografi, Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.35718/compact.v2i1.851

Abstrak

Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan beragam wisata alam, budaya, buatan, dan desa wisata yang tersebar di setiap kecamatan/kapanewon. Pembatasan fisik akibat pandemi COVID-19 di Kabupaten Bantul saat ini mulai dilonggarkan sehingga kegiatan pariwisata mulai kembali tumbuh. Dampak pandemi COVID-19 telah mengganggu operasionalisasi destinasi wisata di Kabupaten Bantul. Oleh karena itu diperlukan kajian terhadap kelayakan destinasi wisata yang mulai kembali berjalan di Kabupaten Bantul saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi destinasi wisata dan menilai perkembangan destinasi wisata di Kabupaten Bantul berdasarkan kualitasnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif berdasarkan pengambilan data primer dari hasil survey lapangan dan skoring kualitas seluruh titik destinasi wisata di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa destinasi wisata di Kabupaten Bantul terdiri dari wisata yang potensial, berkembang, dan maju. Wisata budaya dan wisata maju merupakan yang paling mendominasi dengan disertainya ketersediaan fasilitas, aksesibilitas yang baik, keberlanjutan keselarasan dengan kebijakan dan masyarakat, serta ketersediaan fasilitas CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) atau protokol kesehatan

Referensi

Andrianto, Tomy, and Gima Sugiama. “The Analysis of Potential 4A’s Tourism Component in the Selasari Rural Tourism,Pangandaran, West Java,” In The 12th Biennial Conference of Hospitality and Tourism Industry in Asia, Asia Tourism Forum 2016, 2016, vol. -, pp. 139-144.

Cooper C. et al. (1998). Tourism: Principles and Practice. Second Edition. London: Longman Group Limited

Dinas Pariwisata. (2020). Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Bantul Tahun 2019. Satu Data Bantul. Diakses pada 5 Oktober 2022 dari https://data.bantulkab.go.id/fa_IR/dataset/data- kunjungan-wisatawan/resource/9590f9cd-208e-4fab-9494-a538d872b340.

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. (-). Kawasan Cagar Budaya Kraton. Diakses pada 6 Oktober 2022 dari https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/kawasan-cagar-budaya-kraton

DPMPTSP Kab. Bantul. (2022). Sektor Ekonomi Kreatif. DPMPTSP Kab. Bantul. Diakses pada 5 Oktober 2022 dari https://dpmpt.bantulkab.go.id/web/potensi_investasi/detail/24-sektor- perindustrian-dan-ekonomi-kreatif.

Fleischer, David Ivan. (2010). Tourism Management Ecotourism: Principles and Practices.Tourism Management. 31(4),556–557.

Kriteria Destinasi GSTC. (2019). Global Sustainable Tourism Council.

Nurrahma, Hanun, Luchman Hakim, and Rita Parmawati. (2021). Evaluation of the Maximum Number Determination Tourists on New Normal Tourism. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies. 9(3), 180–86.

Pranata, G.A. dan Idajati, H. (2018). Konsep Tourism Area Life Cycle dalam Mengidentifikasi Karakteristik Taman Wisata di Bantaran Sungai Kalimas Surabaya. Jurnal Teknik. 2 (5), 74-80.

Radar Jogja. (2022). “PAD Sektor Pariwisata Capai Rp 4,5 M.” Radar Jogja. Diakses pada 4 Oktober 2022 dari https://radarjogja.jawapos.com/bantul/2022/06/07/pad-sektor-pariwisata- capai-rp-45-m/.

Sugiama, Gima. (2011). Ecotourism: Pengembangan Pariwisata Berbasis Konservasi Alam. Bandung: Guardaya Intimarta.

Tuohino, Anja, and Henna Konu. (2014). Local Stakeholders’ Views about Destination Management: Who Are Leading Tourism Development? Tourism Review. 69(3), 202–15.

UNWTO. 2019. Tourism Definitions. Diakses pada 6 Oktober 2022 dari https://www.e- unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284420858.

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2015 – 2025. (2015). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul

Standar Kegiatan Usaha Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata. (2021). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Unduhan

Diterbitkan

2023-04-28

Cara Mengutip

Widiyastuti, D., Azmi, F. N. ., Adhitama, S. Y., Destiana, K. ., Dahlan, A. D. ., Syakbana, Z. P. ., Nur’aini, I. ., Anwar, M. S. ., Khairina, N. G. ., Nurhikmah, I. ., Anindita, L. ., & Almasari, H. . (2023). Analisis Tingkat Perkembangan Destinasi Wisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. COMPACT: Spatial Development Journal, 2(1). https://doi.org/10.35718/compact.v2i1.851

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama