Kendali Optimal Model Diversifikasi Beras dan Non-beras dengan Target Akhir Konsumsi

Authors

  • Retno Wahyu Dewanti Institut Teknologi Kalimantan
  • Subchan Subchan Institut Teknologi Kalimantan

DOI:

https://doi.org/10.35718/specta.v1i3.88

Abstract

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 22 Tahun 2009 disebutkan bahwa dua sasaran dari upaya diversifikasi pangan masyarakat Indonesia meliputi perbaikan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, dan seimbang serta mengurangi konsumsi beras per kapita sebesar 1,5% per tahun. Upaya tersebut dilakukan
untuk menghindari ketergantungan pada satu jenis pangan pokok yaitu beras. Disisi lain ketersediaan pangan lokal merupakan alternatif terbaik sebagai pengganti beras karena lebih mudah dijangkau secara sik maupun ekonomi, seperti jagung, singkong, ubi jalar, sagu, gembili, yang biasa dikenal dengan istilah non-beras. Pada jurnal ini dibahas permasalahan kendali optimal model diversifikasi beras dan non-beras dengan penerapan target akhir konsumsi. Target akhir konsumsi adalah tingkat konsumsi beras dan non-beras yang diharapkan oleh pemerintah pada tahun yang sudah ditentukan. Model dinamik yang digunakan untuk mengintepretasikan adalah Model Lotka-Volterra. Persentase tingkat konsumsi beras dan non-beras dijadikan sebagai variabel pengendali yang bertujuan untuk meminimumkan biaya. Metode penyelesaian yang digunakan adalah Prinsip Minimum Pontryagin. Berdasarkan hasil simulasi ditunjukkan bahwa konsumsi beras menurun secara optimal sedangkan konsumsi non-beras meningkat, sehingga biaya yang dikeluarkan minimum.

Downloads

Published

2019-11-27

How to Cite

Dewanti, R. W., & Subchan, S. (2019). Kendali Optimal Model Diversifikasi Beras dan Non-beras dengan Target Akhir Konsumsi. SPECTA Journal of Technology, 1(3), 57–66. https://doi.org/10.35718/specta.v1i3.88