Pengaruh Luas Permukaan Elektroda terhadap Produksi Biolistrik dengan Metode Sediment Microbial Fuel Cells (SMFCs) menggunakan Substrat Lumpur Instalasi Pengolahan Air Lindi
DOI:
https://doi.org/10.35718/specta.v6i2.743Keywords:
bioelectricity, sediment microbial fuel cell, leachete, sludge, electrodeAbstract
Air Lindi merupakan salah satu permasalahan yang timbul di dalam pengolahan sampah. Air lindi tersebut diolah di Instalasi Pengolahan Air Lindi yang menghasilkan lumpur yang mengandung bahan organik tinggi tetapi belum dimanfaatkan dengan baik. Lumpur yang mengandung bahan organik tinggi dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam menghasilkan biolistrik dengan metode Sediment Microbial Fuel Cells (SMFCs). Metode SMFCs memanfaatkan aktivitas mikroorganisme dengan konversi zat organik menjadi biolistrik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh luas permukaan elektroda dalam menghasilkan biolistrik dimana elektroda tersebut dapat berperan sebagai transfer proton dan elektron. Penelitian ini menggunakan sistem batch reactor yang dioperasikan secara aerob selama 20 hari. Elektroda yang digunakan adalah seng dan karbon dengan variasi luas permukaan 20 cm2 dan 40 cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai power density maksimal sebesar 488 mW/m2 pada luas permukaan elektroda 20 cm2. Luas permukaan elektroda yang menghasilkan power density optimal adalah 20 cm2 akibat besaran nilai daya listrik terhadap luas permukaan anoda yang digunakan. Nilai power density optimal pada luas permukaan yang kecil dapat dijadikan sebagai acuan dalam efisiensi penggunaan material.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-NoDerivs 4.0 Generic(CC BY-ND 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.