PENDAMPINGAN PEMBANGUNAN PONDOK BERJUALAN PADA EKOWISATA BAMBOE WANADESA BALIKPAPAN

Authors

  • Nadia Almira Jordan Institut Teknologi Kalimantan
  • Rulliannor Syah Putra Institut Teknologi Kalimantan
  • Supratiwi Amir Institut Teknologi Kalimantan
  • Ahmad Dzaki Ihsan Institut Teknologi Kalimantan
  • Dion Muwafiq Al-ghiffary Institut Teknologi Kalimantan
  • Aerlanda Zein Dhiafais Institut Teknologi Kalimantan
  • Donalia Institut Teknologi Kalimantan

DOI:

https://doi.org/10.35718/pikat.v4i2.1074

Keywords:

Bambu, Ekowisata, Pendampingan Masyarakat, Pondok

Abstract

Pendampingan Masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam perencanaan menuju kemandirian. Ekowisata Bamboe Wanadesa merupakan wisata alam di Kota Balikpapan yang memanfaatkan potensi hutan bambu sebagai daya tarik wisata. Selain menjadi tempat rekreasi, lokasi ini memiliki potensi edukasi melalui pengenalan jenis bambu. Walaupun begitu, pengelolaan wisata masih dilakukan secara swadaya oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang beranggotakan masyarakat sekitar secara paruh waktu di lokasi. Hal tersebut menyebabkan kawasan ini belum cukup berkembang dan minim akan fasilitas. Permasalahan mitra kegiatan adalah belum tersedianya wadah atau tempat yang dapat digunakan oleh pengelola maupun warga untuk berjualan souvenir dan makanan. Oleh karena itu, pendampingan pada pengelola dalam pembangunan pondok dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan untuk mendorong keterlibatan industri lokal dalam kegiatan wisata. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah observasi lapangan lokasi pembangunan, pengukuran lahan, tahap desain ide dan gagasan, forum diskusi dan tahap konstruksi. Pembangunan pondok yang dilakukan melalui forum diskusi desain pondok menghasilkan pemahaman akan perencanaan material, alat dan juga desain bangunan pondok yang kemudian didirikan denganperan serta Masyarakat melalui gotong royong warga. Hasil kegiatan ini adalah pondok berjualan dengan konsep desain alam menggunakan material bambu lokal, yang digunakan untuk menampilkan identitas kawasan Ekowisata Bamboe Wanadesa Balikpapan.

Author Biographies

Supratiwi Amir, Institut Teknologi Kalimantan

Pendampingan Masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam perencanaan menuju kemandirian. Ekowisata Bamboe Wanadesa merupakan wisata alam di Kota Balikpapan yang memanfaatkan potensi hutan bambu sebagai daya tarik wisata. Selain menjadi tempat rekreasi, lokasi ini memiliki potensi edukasi melalui pengenalan jenis bambu. Walaupun begitu, pengelolaan wisata masih dilakukan secara swadaya oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang beranggotakan masyarakat sekitar secara paruh waktu di lokasi. Hal tersebut menyebabkan kawasan ini belum cukup berkembang dan minim akan fasilitas. Permasalahan mitra kegiatan adalah belum tersedianya wadah atau tempat yang dapat digunakan oleh pengelola maupun warga untuk berjualan souvenir dan makanan. Oleh karena itu, pendampingan pada pengelola dalam pembangunan pondok dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan untuk mendorong keterlibatan industri lokal dalam kegiatan wisata. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah observasi lapangan lokasi pembangunan, pengukuran lahan, tahap desain ide dan gagasan, forum diskusi dan tahap konstruksi. Pembangunan pondok yang dilakukan melalui forum diskusi desain pondok menghasilkan pemahaman akan perencanaan material, alat dan juga desain bangunan pondok yang kemudian didirikan denganperan serta Masyarakat melalui gotong royong warga. Hasil kegiatan ini adalah pondok berjualan dengan konsep desain alam menggunakan material bambu lokal, yang digunakan untuk menampilkan identitas kawasan Ekowisata Bamboe Wanadesa Balikpapan.

Donalia, Institut Teknologi Kalimantan

Pendampingan Masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam perencanaan menuju kemandirian. Ekowisata Bamboe Wanadesa merupakan wisata alam di Kota Balikpapan yang memanfaatkan potensi hutan bambu sebagai daya tarik wisata. Selain menjadi tempat rekreasi, lokasi ini memiliki potensi edukasi melalui pengenalan jenis bambu. Walaupun begitu, pengelolaan wisata masih dilakukan secara swadaya oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial yang beranggotakan masyarakat sekitar secara paruh waktu di lokasi. Hal tersebut menyebabkan kawasan ini belum cukup berkembang dan minim akan fasilitas. Permasalahan mitra kegiatan adalah belum tersedianya wadah atau tempat yang dapat digunakan oleh pengelola maupun warga untuk berjualan souvenir dan makanan. Oleh karena itu, pendampingan pada pengelola dalam pembangunan pondok dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan untuk mendorong keterlibatan industri lokal dalam kegiatan wisata. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah observasi lapangan lokasi pembangunan, pengukuran lahan, tahap desain ide dan gagasan, forum diskusi dan tahap konstruksi. Pembangunan pondok yang dilakukan melalui forum diskusi desain pondok menghasilkan pemahaman akan perencanaan material, alat dan juga desain bangunan pondok yang kemudian didirikan denganperan serta Masyarakat melalui gotong royong warga. Hasil kegiatan ini adalah pondok berjualan dengan konsep desain alam menggunakan material bambu lokal, yang digunakan untuk menampilkan identitas kawasan Ekowisata Bamboe Wanadesa Balikpapan.

Downloads

Published

2023-12-31