APLIKASI PERAKITAN SPRINKLER (PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS) DAN PENGOLAHAN PUPUK CAIR DI RT. 13 DESA LAMARU
Keywords:
Cow Manure, Liquid Fertilizer, Plant Watering, SprinklerAbstract
Penyiraman tanaman manual yang dilakukan oleh para petani sangat tidak efisien. Pasalnya, dengan luas lahan sekitar 4 hektar akan membutuhkan waktu yang lama untuk proses penyiraman secara manual. Selain itu, penyebaran air penyiraman tidak merata ke seluruh permukaan tanah. Hal ini berdampak terhadap kualitas dan kuantitas tanaman. Alternatif penyiraman manual dapat digantikan dengan menggunakan sprinkler. Sprinkler dirakit menggunakan pipa PVC dengan spasi jarak 2 meter. Penentuan jarak spasi ditentukan dari hasil uji coba yang ditinjau berdasarkan persebaran air. Tujuannya agar seluruh tanaman di setiap bedeng tidak kekurangan jumlah air, karena akan berpengaruh terhadap kesuburan tanaman tersebut. Pemberian pupuk juga diharapkan untuk proses penyuburan. Pupuk yang digunakan sebaiknya berasal dari pupuk alami, dengan harapan mengurangi kontaminasi terhadap bahan kimia. Pupuk alami dapat diperoleh dari peternakan sapi yang ada di desa Lamaru. Tentu saja ini menjadi alternatif yang sangat menguntungkan, karena kotoran sapi yang dihasilkan selama ini tidak dipergunakan. Kotoran sapi yang dibiarkan begitu saja sangat mengganggu kenyamanan karena menimbulkan aroma yang tidak sedap. Oleh karena itu, pembuatan pupuk cair yang berasal dari kotoran sapi menjadi solusi agar mengurangi ketidaknyamanan tersebut.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Dengan ini penulis naskah menyatakan bahwa naskah yang dikirimkan adalah hasil karya penulis sendiri, kecuali yang dikutip.