PENINGKATAN BUDAYA GOTONG ROYONG MASYARAKAT KAMPUNG WARNA-WARNI TELUK SERIBU BALIKPAPAN MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

Abstract

Dampak bertambahnya pengguna media sosial dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan tempat yang mulanya kumuh dan tidak menarik diubah menjadi destinasi digital yang instagramable. Salah satu pilihan kreativitas masyarakat dan pemerintah adalah mengubah tempat kumuh menjadi kampung warna-warni. Kampung warna-warni merupakan istilah yang ditujukan untuk perkampungan dengan rumah-rumah dan jalan yang dicat dengan warna yang berbeda-beda. Kampung warna-warni Teluk Seribu Balikpapan yang diresmikan Pemerintah pada tanggal 28 Februari 2017 merupakan salah satu pemukiman kumuh yang dijadikan destinasi wisata. Perekonomian warga mulai meningkat sejak kampung diresmikan dan semakin ramai wisatawan. Akan tetapi setelah enam bulan diresmikan, kampung warna-warni sepi wisatawan karena tidak adanya gotong royong yang dilakukan warga untuk merawat lingkungan. Sepinya wisatawan berdampak kepada menurunnya pendapatan warga yang dihasilkan dari keberadaan kampung warna-warni. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka solusi yang ditawarkan adalah peningkatan budaya gotong royong masyarakat kampung warna-warni teluk seribu balikpapan melalui program kemitraan masyarakat. Program Kemitraan Masyarakat ini dilakukan agar tercipta gerakan masyarakat yang berkelanjutan dalam menjaga destinasi wisata. Peningkatan budaya gotong-royong dilakukan dengan membersihkan lingkungan, menghias lingkungan, dan penyediaan tempat sampah di kawasan Kampung Teluk Seribu. Masyarakat kampung warna-warni Teluk Seribu Balikpapan antusias mengikuti kegiatan yang dibuktikan dengan kesiapan mereka membawa peralatan gotong royong masing-masing untuk mengikuti kegiatan di antara pekerjaan sehari-hari sebagai nelayan.