PEMANFAATAN GABUS BEKAS SEBAGAI PENOPANG MUSHOLA APUNG
Keywords:
apung, gabus, mushollaAbstract
Permasalahan nelayan rawa pening adalah sulit untuk mengerjakan salat di rawa pening. Sedangkan aktivitas menangkap ikan di rawa pening dilakukan nelayan selama 24 jam. Para nelayan bekerja menangkap ikan ada yang pagi, ada yang siang, ada yang sore dan ada juga yang malam hari. Salat merupakan kebutuhan penting bagi mereka. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan nelayan rawa pening adalah dengan membuat mushola yang diapungkan dengan gabus bekas dan dilengkapi kran air dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber energinya. Mushola apung ditempatkan di branjang salah satu nelayan. Branjang adalah tempat menangkap ikan permanen di rawa pening, sehingga mudah bagi nelayan lain memanfaatkan mushola untuk beribadah. Mushola apung dibuat dengan memanfaatkan gabus bekas sebagai pengapung, bambu-bambu sebagai konstruksi rangka dan juga lantainya, serta kran air menggunakan PLTS. Hal ini sebagai wujud kearifan lokal dan pemanfaatan kembali barang bekas serta menggunakan energi baru terbarukan. Hasil dari kegiatan ini adalah telah dibangunnya mushola apung di semendung Rawa Pening. Sehingga para nelayan masih dapat beribadah dengan baik sambil mereka bekerja.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Dengan ini penulis naskah menyatakan bahwa naskah yang dikirimkan adalah hasil karya penulis sendiri, kecuali yang dikutip.