PENGAIRAN TANAMAN SISTEM TETES DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH BERBASIS ARDUINO
Keywords:
Karang Joang, Perkebunan, Penyiraman, TanamanAbstract
Perkebunan di kelurahan Karang Joang memiliki tipe tanah podsolik merah-kuning, yang dapat dijadikan media pertanian. Karang Joang memiliki potensi dalam perkebunan yang menguntungkan, terutama tanaman holtikultura. Masalah yang sering dihadapi perkebunan di Kelurahan tersebut yaitu saat musim kemarau terjadi air akan sulit didapatkan. Hal ini menjadi sebab dilakukannya Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMB) di salah satu kebun di Karang Joang yaitu “Kebun Pak Agus” dengan menerapkan Pengairan Tanaman Sistem Tetes berbasis Arduino. Alat tersebut bekerja secara otomatis membaca kelembaban tanah dengan sensor YL-69, sensor kemudian akan mengirimkan sinyal ke Arduino untuk mengetahui apakah tanah tersebut membutuhkan air atau tidak. Jika iya, pompa akan mengirimkan air melalui selang hydrosol yang telah dilubangi, sehingga air akan menetes di tanah yang membutuhkan air. Berdasarkan uji coba, ketika kelembaban tanah berada pada kisaran 0 hingga 225, kondisi tanah basah, sehingga pompa dimatikan. Pada saat yang sama jika kelembaban tanah 501 hingga 1023, kondisi tanah kering, sehingga kondisi pompa beroperasi. Selain itu dari pengujian yang dilakukan, serta hasil kuesioner yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan penyiraman tidak diperlukan sumber daya manusia karena penyiraman dilakukan secara otomatis dan penyiraman ini dianggap telah berjalan dengan waktu yang efektif.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Dengan ini penulis naskah menyatakan bahwa naskah yang dikirimkan adalah hasil karya penulis sendiri, kecuali yang dikutip.